Ibu Yulianti sekeluarga merasakan pengalaman mudik naik campervan. Jarang-jarang ya? Mudik naik campervan ini rupanya merupakan hadiah dari RedDoorz.
Ibu Yuliantini yang berusia 42 tahun ini sehari-hari bekerja sebagai pedagang, ia bersama keluarganya menetap di wilayah Setiabudi, Jakarta Selatan. Adapun tujuan mudik keluarga Ibu Yulianti adalah di Selabintana, Sukabumi, Jawa Barat.
![]() |
Regional VP Marketing RedDoorz, Henry Manampiring mengatakan pihaknya paham bahwa silaturahmi sangat penting apalagi setelah dua tahun masyarakat tak bebas mudik karena COVID-19. Oleh sebab itu, RedDoorz membuat kompetisi #LebaranKuJadiNyata di mana pemenangnya akan mudik gratis naik campervan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Keluarga Ibu Yulianti adalah pemenang kompetisi ini, mereka adalah sosok keluarga Indonesia yang rindu dengan kampung halamannya. Kami berharap RedDoorz dapat membuka kembali pintu silaturahmi bagi keluarga yang telah lama terpisah selama ini," kata Henry dalam rilis yang diterima detikcom.
Kompetisi #LebaranKuJadiNyata menyediakan beragam hadiah, di mana pemenang utama mendapatkan hadiah mudik gratis bersama keluarga menggunakan campervan disediakan oleh RedDoorz, yang nyaman dan aman bagi keluarga yang ingin mudik ke kampung halaman serta uang tunai senilai tiga juta rupiah.
![]() |
Tidak berhenti di situ, RedDoorz juga akan memberikan empat orang pemenang lain hadiah uang tunai senilai satu juta rupiah masing-masing untuk melengkapi perjalanan mudik para pemenang.
Head of Marketing RedDoorz Indonesia, Irfan Badruzaman saat mengantarkan keluarga Ibu Yuliantini menyampaikan, "Dengan campervan ini, keluarga Ibu Yuliantini dapat mudik dengan nyaman, karena campervan ini sudah dimodifikasi layaknya rumah dan kamar yang ada di hotel di RedDoorz. Ada tempat tidur, sofa, AC, wastafel, kamar mandi, semua demi kenyamanan mudik keluarga Ibu Yuliantini di perjalanan," ujarnya.
![]() |
(pin/ddn)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan