Welcome d'travelers !

Ayo share cerita pengalaman dan upload photo album travelingmu di sini. Silakan Daftar atau

ADVERTISEMENT

Minggu, 22 Mei 2022 14:18 WIB

TRAVEL NEWS

Mengenal Dewa Ganesha yang Jadi Tato Bule Viral di Bali

bonauli
detikTravel
Bule bali viral tato dewa Ganesha di paha
Tato dewa Ganesha (Niluhdjelantik/Instagram)
Jakarta -

Bule Rusia di Bali kembali bikin gempar. Kali ini bule wanita pamer tato dewa Ganesha di paha. Yuk, kenali dewa Ganesha terlebih dahulu.

Dikutip dari laman resmi Kementerian Kebudayaan Indonesia, sosok Ganesha merupakan dewa dan penyingkir rintangan dalam agama Hindu.

Dalam mitologi Hindu, Ganesha diceritakan sebagai anak dari Dewa Siwa dengan Dewi Parwati. Dewa Ganesha digambarkan dalam wujud teriomorfik, yaitu bertubuh manusia, berkepala gajah, dan bertangan empat. Setiap tangannya membawa atribut berupa kapak (parasu), tasbih (aksamala), patahan gading (danta), dan mangkuk (patta).

Wajah Dewa Ganesha yang berupa gajah (Gajendrawadana) dengan gadingnya yang patah sebelah, menjadikannya disebut juga dengan nama Ekadanta (eka artinya satu; danta berarti gigi, gading).

Ada beberapa versi cerita tentang asal-usul Ganesha berkepala gajah.

Versi Pertama

Ganesha merupakan anak laki-laki yang diciptakan oleh Dewi Parwati tanpa sepengetahuan suaminya, yaitu Dewa Siwa.

Dewi Parwati menciptakan Ganesha untuk menjaga rumahnya. Pada suatu saat, Dewa Siwa ingin masuk ke rumahnya, namun dihalangi Ganesha. Akibatnya, keduanya bertarung sengit. Ganesha kalah. Dewa Siwa sukses memenggal kepala Ganesa.

Dewi Parwati yang mengetahui tragedi tersebut segera memberitahu Dewa Siwa, bahwa Ganesha adalah putranya yang diciptakan sendiri untuk menjaga rumahnya. Kemudian dikatakan bahwa kepala Ganesha dapat diganti dengan kepala makhluk yang melanggar aturan.

Para Gana kemudian diutus mencari pengganti kepala Ganesha. Pada saat itu gajah tunggangan Dewa Indra bernama Airawata sedang mabuk dan tertidur dalam posisi yang melanggar aturan, yakni tidur dengan kepala menghadap ke utara. Atas pelanggaran tersebut, kemudian para Gana memenggal kepala gajah Airawata untuk menggantikan kepala Ganesha.

Kitab Siwa Purana memberi keterangan yang berbeda dengan Kitab Mahabharata, yakni para pendeta dan rsi diutus untuk mencari pengganti kepala Ganesha, yakni kepala mahluk yang ditemuinya pertama kali. Kebetulan yang dijumpai oleh para pendeta adalah seekor gajah, sehingga kepala gajah tersebut yang dijadikan pengganti kepala Ganesha yang dipenggal oleh Dewa Siwa.

Versi Kedua

Versi kakawin (puisi Jawa Kuno) yang membahas Ganesha secara detail ialah Kakawin Smaradahana. Kakawin Smaradahana diperkirakan berasal dari abad 12 Masehi, pada masa Kerajaan Kediri.

Kakawin ini berisi tentang kisah terbakarnya Dewa Kama akibat membangunkan Dewa Siwa dari yoga. Pada pupuh 28 Kakawin Smaradahana, terdapat keterangan tentang kisah mengenai kepala Ganesha yang berbentuk gajah.

Diceritakan bahwa ketika Dewi Parwati mengandung Ganesha, para dewa mengejutkan sang dewi dengan membawa gajah tunggangan Dewa Indra, yaitu Airawata. Oleh sebab itu, Ganesha terlahir dengan kepala menyerupai Airawata.

(Halaman selanjutnya>>>)

Selanjutnya
Halaman
1 2


Simak Video "Keresahan Pengusaha Rental Motor Lokal di Bali, Kalah Saing dengan Bule"
[Gambas:Video 20detik]
BERITA TERKAIT
BACA JUGA
Breaking News
×
Rapat Mahfud-DPR soal TPPU
Rapat Mahfud-DPR soal TPPU Selengkapnya