TRAVEL NEWS
Duh! Ternyata, Banyak Bus Pariwisata yang Menggunakan Bus Bekas

Pandemi berdampak kepada sektor pariwisata di angkutan umum. Salah satunya adalah usaha bus wisata.
Banyak pengusaha angkutan umum yang akhirnya menjual bus-busnya akibat pandemi. Bus-bus tersebut pada akhirnya dibeli oleh beberapa pemilik baru.
"Banyak pengusaha yang dia tidak sanggup membayar angsurannya sehingga banyak yang dijual. Misal armada yang dijual 10 mungkin yang membeli bisa 5 orang masing-masing dua umpamanya. Padahal perusahaannya masih yang lama," Akademisi Prodi Teknik Sipll Unik Soegijapranata, Djoko Setijowarno, dalam Webinar Edukatif Keselamatan Lalu Lintas Angkutan Jalan, Rabu (25/5/2022).
Sementara itu, pembeli atau pemilik barunya tidak mengerti akan bisnis angkutan umum. Banyak di antara bis yang tidak memiliki izin.
"Keberadaan angkutan ini, memang akhirnya mereka pemilik yang beli tidak ngerti bisnis angkutan umum ini seperti apa. Kategorinya mungkin tidak berizin, termasuk angkutan umum yang liar, bisa jadi plat hitam atau kuning. Ini dia tidak berizin, kok masih bisa dapat plat kuning. Ini bisa ditelaah lebih jauh, ini yang mengeluarkan Samsat di masing-masing provinsi," kata Djoko.
Saat ini, ada sekitar 60% bus wisata, terutama di daerah Jawa yang beroperasi dengan nomor kendaraan luar daerahnya, yang kebanyakan dari pulau Jawa.
"Sekarang ada 60 persen pengusaha-pengusaha yang tidak terdaftar. Terutama ini di luar Jawa, di luar Jawa Ini kebanyakan bus wisatanya menggunakan bus bekas dari Jawa terutama bis AKAP dan AKDP," kata Djoko.
"Kami menemui itu di beberapa wilayah di luar Jawa. Itu platnya plat Jawa tapi operasinya di luar Jawa, warna busnya masih sama ya cuman PO-nya ditempel sekarang kan mudah ya," dia menambahkan.
Simak Video "Imigrasi Bali Minta Netizen Tak Viralkan Turis Asing Pelanggar Aturan"
[Gambas:Video 20detik]
(elk/fem)