Perlombaan penerbangan pesawat supersonik kembali ramai setelah pesawat supersonik terakhir Concorde pensiun dua dekade lalu.
Mengutip CNN, Sabtu (28/5/2022), beberapa hari lalu, produsen pesawat Bombardier menyampaikan performa pesawat jet bisnis terbarunya yang sanggup mencapai kecepatan sangat tinggi. Produsen pesawat asal Kanada itu mengatakan pesawat Global 8000 yang sedang dalam pengembangan akan menjadi jet bisnis tercepat dan terjauh di dunia yang dibuat khusus.
Bombardier Global 8000 memiliki kapasitas hingga 19 penumpang, dengan jangkauan 14.800 km dan kecepatan tertinggi Mach 0,94. Pesawat diharapkan mulai beroperasi pada tahun 2025.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kabar ini muncul setelah pesawat tes Global 7500 memecahkan kecepatan suara pada penerbangan demonstrasi Mei lalu, dengan mencapai kecepatan lebih dari Mach 1.015.
Pesawat itu beserta pesawat F/A-18 NASA, juga menjadi pesawat pada kategori transportasi pertama supersonik dengan bahan bakar penerbangan berkelanjutan (SAF).
"Pesawat Global 8000 memanfaatkan atribut luar biasa dari pesawat Global 7500, menyediakan pelanggan kami dengan pesawat andalan era baru," ujar Presiden dan CEO Bombardier Eric Martel.
Pengujian penerbangan untuk Global 8000 telah dimulai pada kendaraan uji terbang Global 7500. Bombardier mengatakan pesawat yang akan datang juga akan memiliki ketinggian kabin yang setara dengan 2.900 kaki.
Global 8000 hanyalah salah satu dari aneka pesawat yang berlomba menembus kecepatan supersonik setelah Concorde pensiun. Tahun lalu, United Airlines mengumumkan akan menawarkan rute supersonik pada awal 2029 setelah sepakat membeli 15 jet supersonik.
Sementara itu, Boom Supersonic yang berbasis di Colorado telah menyelesaikan pengujian darat pada X-B1, pesawat prototipe untuk jet Overture-nya, yang dirancang untuk menampung antara 65 dan 88 orang. Pesawat direncanakan terbang di lebih dari 500 rute lintas samudera berkat kecepatannya yang mencapai Mach-2.2.
Sayangnya, startup penerbangan yang berbasis di Florida, Aerion, ambruk beberapa bulan setelah mengungkapkan rencana untuk pesawat komersial Mach 4+ bernama Aerion AS3 tahun lalu.
(ddn/ddn)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol