TRAVEL NEWS
Waspada Tenggelam karena Perubahan Iklim, Vanuatu Nyatakan Status Darurat

Vanuatu serius menanggapi perubahan iklim. Negara itu menyatakan status darurat iklim.
"Bumi sudah terlalu panas dan tidak aman," kata Perdana Menteri (PM) Vanuatu, Bob Loughman, seperti dikutip dari kantor berita AFP, Senin (30/5/2022).
"Kita dalam bahaya sekarang, bukan hanya di masa depan," dia menambahkan.
Dia mengungkap perubahan iklim berdampak parah pada kenaikan permukaan air laut dan cuaca buruk. Negara pulau dataran rendah di Pasifik itu bahkan menghabiskan USD 1,2 miliar untuk meredam dampak perubahan iklim di negaranya. Sebab, negara itu bisa saja tenggelam andai kenaikan permukaan air laut tidak dikendalikan.
Rencana itu disampaikan Loughman saat berbicara kepada parlemen Vanuatu di Port Vila pada hari Jumat (27/5) waktu setempat. Dia juga menyoroti dua topan tropis yang menghancurkan dan kekeringan yang melanda dalam dekade terakhir.
Parlemen Vanuatu mendukung mosi tersebut dengan suara bulat. Langkah ini mengikuti deklarasi serupa oleh puluhan negara lain, termasuk Inggris, Kanada, dan tetangga Pasifik Selatan, Fiji.
"Tanggung jawab Vanuatu adalah mendorong negara-negara yang bertanggung jawab untuk menyesuaikan tindakan dengan ukuran dan urgensi krisis," kata Loughman.
"Penggunaan istilah darurat adalah cara untuk menandakan perlunya melampaui reformasi seperti biasa," kata dia.
Pengumuman tersebut merupakan bagian dari "dorongan diplomasi iklim" menjelang voting PBB atas permohonan pemerintahnya agar Mahkamah Internasional atau International Court of Justice (ICJ) bergerak untuk melindungi negara-negara yang rentan dari perubahan iklim.
Vanuatu juga pernah mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menangani perubahan iklim demi melindungi warga negara kepulauan di Pasifik itu dari ancaman kenaikan air laut akibat pemanasan global.
Loughman juga mendesak masyarakat internasional berupaya lebih keras lagi mengatasi krisis perubahan iklim dan memperingatkan bahwa masih banyak negara individualis yang mengabaikan dampaknya.
Kepulauan Vanuatu menjadi rumah bagi hampir 250 ribu penduduk. Vanuatu menjadi satu di antara banyak negara kepulauan di Pasifik dan kawasan lainnya yang juga terancam tenggelam jika perubahan iklim tidak bisa dihentikan.
Simak Video "2023 Akan Jadi Tahun Lebih Panas Dibanding 2022"
[Gambas:Video 20detik]
(fem/fem)