Tiket Naik Borobudur Rp 750 Ribu, Ini Tarif Destinasi Wisata Dunia Lainnya

Harga tiket naik ke Candi Borobudur dibanderol Rp 750 ribu untuk turis lokal. Bagaimana jika dibandingkan dengan destinasi wisata dunia lainnya?

Pengumuman itu disampaikan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Pernyataan itu menjadi pro dan kontra. Dalam prosesnya, Luhut menyebut harga tiket naik ke Candi Borobudur buat wisatawan lokal belum final. Sementara itu, buat turis asing sebesar USD 100 tidak akan berubah.

Luhut juga memastikan tarif baru buat pelajar. Dari harga tiket Rp 25 ribu menjadi Rp 5 ribu. Sementara itu, tiket masuk secara umum tidka berubah Rp 50 ribu. Untuk harga ini, wisatawan tidak bisa naik ke Candi Borobudur, pelesiran dibatasi di pelataran.

Bagaimana jika dibandingkan dengan harga tiket destinasi wisata populer dunia lain? Masing-masing destinasi wisata memiliki harga tiket masuk berbeda-beda.

Salah satunya, sesama destinasi wisata Indonesia, Raja Ampat di Waisai, Papua, juga mematok harga tiket yang tidak murah. Wisatawan lokal yang baru pertama kali datang ke Raja Ampat diwajibkan membayar tiket masuk sebesar Rp 500.000. Sementara, wisatawan asing sebesar Rp 1 juta. Tiket masuk itu berlaku satu tahun.

Raja Ampat Papua dari atas Foto: Kemenparekraf

Sementara itu, untuk masuk ke gedung keagamaan dan bisa digunakan untuk wisata, Masjid Istiqlal dan Gereja Santa Maria yang lokasinya berseberangan, wisatawan tidak dipungut biaya. Pengunjung lokal ataupun asing sama-sama tidak dipungut biaya.

Kemudian, ke negara tetangga Kamboja yang menjadikan bangunan keagamaan terluas di dunia dan tempat ziarah Angkor Wat sebagai menjadi objek wisata. Merujuk situs pemesanan tiket wisata klook, harga tiket masuk ke Angkor Wat senilai Rp 140 ribuan. Itu sudah termasuk ongkos untuk guide. Sementara itu, warga lokal gratis untuk masuk ke kawasan itu.

Lantas, tiket masuk ke bangunan keagamaan lain, Sagrada Familia, sebuah katedral bersejarah di Barcelona, Spanyol, traveler harus membayar Rp 750-an ribu. Itu tidak termasuk naik ke menara katedral. Andai wisatawan ingin naik ke menara, harga total hampir Rp 1 jutaan.

Di destinasi keagamaan lain, Masjid Hagia Sophia, traveler dipatok harga Rp 170 ribuan untuk masuk. Harga itu sudah termasuk biaya untuk pemandu wisata. Tetapi, buat mereka yang beribadah, Hagia Sophia digratiskan.

Kebijakan serupa diterapkan di Masjid Agung Xian, masjid bersejarah di kota muslim China. Seperti pengalaman detikTravel, untuk masuk ke area masjid itu hanya perlu mengucapkan salam Assalamualaikum, sementara untuk pengunjung nonmuslim memang dipatok tarif tertentu.

Bangunan bersejarah lain yang juga menjadi tempat wisata adalah taj Mahal di Agra India. Taj Mahal merupakan destinasi wisata berupa bangunan marmer yang di dalamnya terdapat makam Mumtaz Mahal, istri Shah Jahan.

Turis asing dipatok harga Rp 100 ribu hingga Rp 400 ribuan, tergantung paket yang dipilih. Harga paling murah itu hanya beripa tiket masuk, sedangkan yang mencapai Rp 400 ribuan termasuk tarif pemandu.

Buat wisatawan lokal, tiket masuk Taj Mahal tidak mahal. Yakni, sekitar Rp 800 ribu.

Taj Mahal Foto: Riswihani/d'traveler

Destinasi wisata dunia lainnya yang tidak murah adalah bangunan peradaban Inca yang terletak di Pegunungan Andes, tepatnya di Lembah Urubamba, Peru, Machu Picchu. Untuk berkeliling kawasan dengan bus tanpa turun dari bus, turis dipatok harga Rp 300 ribuan. Sedangkan untuk mereka yang ingin menjelajahi hingga ke puncak harga tiketnya bervariasi, mulai dari Rp 1 jutaan hingga Rp 2 jutaan tergantung fasilitas yang diinginkan.

Menko Luhut menyebut tarif baru untuk menjelajahi Candi Borobudur itu untuk konservasi.

"Candi Borobudur itu kan cagar budaya Indonesia yang ditetapkan sebagai situs Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO. Dengan relief yang sarat makna khususnya bagi umat Buddha dan kita umat manusia, penting bagi kita semua memberi perhatian khusus untuk menjaga kelestarian kekayaan sejarah dan budaya nusantara tersebut," kata Luhut.

Menurut Menko Luhut, sebagai situs sejarah, Candi Borobudur memiliki berbagai kerentanan dan juga ancaman. Berdasarkan kajian dari berbagai ahli yang memberikan masukan kepada Pemerintah, kondisi situs bersejarah itu saat ini mulai mengalami pelapukan. Selain itu, perubahan iklim, erupsi gunung berapi, gempa bumi, juga menjadi tantangan tersendiri.

"Silahkan cek atau tanya ke teman-teman pengelola di sana. Belum lagi perilaku pengunjung yang suka melakukan vandalisme, menyelipkan benda tertentu di sela-sela batu candi, membuang sampah sembarangan, dan yang lebih parah adalah tidak bisa menghargai Candi Borobudur sebagai situs umat Buddha. Ini semua kan perlu penanganan khusus," dia menambahkan.