Peminat Walking Tour Meningkat Saat Pandemi

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Peminat Walking Tour Meningkat Saat Pandemi

Yasmin Nurfadila - detikTravel
Sabtu, 11 Jun 2022 15:45 WIB
Walking Tour Old Batavia bersama Timegap
Walking tour Old Batavia bersama Timegap. Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -

Wisata jalan kaki atau walking tour. Gegara pandemi peminatnya justru makin meningkat.

Secara global, tulisan pertama mengenai walking tour dipublikasikan pada tahun 1876 dalam majalah Cornhill. Tulisan ini merupakan esai yang menjelaskan kesenangan yang didapat dari berjalan-jalan santai menyusuri kota atau negara. Tulisan ini berjudul 'Walking Tours'.

Di Indonesia, khususnya Jakarta, walking tour adalah hal baru. Pilihan jalan-jalan dengan berjalan kaki diperkirakan mulai muncul secara komersial pada tahun 2014. Sejak saat itu, wisata jalan kaki ini terus berkembang dan mulai banyak penyelenggara walking tour yang bermunculan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sayangnya, saat pandemi kegiatan walking tour sempat tertunda. Beberapa penyelenggara sempat beralih ke wisata walking tour virtual. Seperti yang dilakukan oleh Ngopi Jakarta dan Jakarta Good Guide.

"Jadi Ngopi Jakarta dapat terlahir kembali setelah pandemi. Karena selama pandemi kita pure online aja, gak ada kegiatan oflline," ucap Achmad Sofiyan, penggagas Ngopi Jakarta dalam perbincangan dengan detikTravel, akhir Mei 2022.

ADVERTISEMENT

"Waktu pandemi awal banget PSBB itu kita stop kan, 15 Maret waktu itu ya 2020, kita stop operasi. Sampai kemudian 5 April itu kita udah mulai virtual tour," ujar Indra Diwangkara, pramuwisata Jakarta Good Guide (30/5/2022).

Setelah keadaan membaik dan peraturan PSBB kemudian PPKM melonggar. Kegiatan walking tour di Jakarta mulai bergeliat kembali. Meski masih penuh aturan pembatasan dengan jumlah peserta yang dikurangi, namun ternyata hal ini tidak menyurutkan antusiasme masyarakat.

Sejak 2021, peminat walking tour mulai kembali. Hal ini diduga karena masyarakat sudah tak sabar ingin berlibur, namun tidak ingin direpotkan dengan keharusan memenuhi syarat perjalanan seperti antigen dan PCR.

"Malah justru kami merasa selama pandemi ini peningkatannya luar biasa ya. Jadi memang dulu kan cuma turis ya turis asing gitu. Turis cukup banyak tapi begitu border ditutup kan. Betul-betul gak ada turis, expatriat yang di Jakarta juga mungkin juga tidak cukup berani keluar rumah gitu kan," kata Indra.

"Nah, teman-teman ini yang haus dengan hiburan gitu ya yang nggak bisa ke mana-mana. Menjadi solusi akhirnya gitu kan ikutan walking tour karena kegiatan ini kan nggak lama ya cuma dua jam di Jakarta aja dan outdoor jadi ini pilihan orang juga akhirnya untuk tetap dapat hiburan dengan cara yang murah dan menyenangkan," dia menjelaskan.

Suasana saat walking tour dengan rute Chinatown GlodokSuasana saat walking tour rute Chinatown Glodok bersama Jakarta Good Guide. Foto: Rengga Sancaya

Tren bertambahnya peminat walking tour ini semakin bertambah di tahun 2022. Mengingat keadaan yang semakin membaik dan mulai banyaknya masyarakat yang mengetahui keberadaan wisata dengan walking tour.

Walking Tour Old Batavia bersama TimegapSuasana walking tour rute Old Batavia bersama Timegap. Foto: Grandyos Zafna

"Jadi kita cobain ternyata malah di bulan Maret (2022) itu cukup membludak. Kita masih punya keterbatasan guide ya awal-awal. Waktu itu ada Kak Risma guidenya, dia seminggu dua kali bisa pagi sore. Jadi ternyata peminatnya masih cukup banyak," kata Ghina Armayana, digital marketing dari Timegap.

Halaman berikutnya >>> Walking Tour Diminati Berbagai Kalangan mulai Anak-anak Hingga Lansia

Wisata walking tour ini tidak hanya terbuka untuk orang dewasa, tetapi juga anak-anak hingga lansia.

"Jadi memang kita terbuka dari mulai anak kecil, yang penting ada pendampingnya untuk mengawasi mereka, seperti itu. Banyak kok justru malah yang konsen itu anak kecil. Justru mereka kadang lebih banyak bertanya. Ini kan sesuatu yang baru buat mereka. Ada pernah nenek-nenek juga ikut, selama masih kuat jalannya, boleh banget gitu. Jadi kita tidak membatasi usia," ujar Ghina Armayana.

Selain itu, kini walking tour juga mulai banyak dilirik oleh kalangan pelajar dan mahasiswa.

"Belakangan ini juga antusias teman-teman mahasiswa mulai banyak, khususnya mahasiswa dari prodi sejarah. Karena sebenernya sekarang mulai bermunculan komunitas-komunitas seperti ini," ujar Achmad Sofiyan.

Wisata menyusuri Distrik Kebayoran bersama Ngopi Jakarta (Ngojak).Suasana walking tour rute Distrik Kebayoran bersama Ngopi Jakarta (Ngojak). Foto: Agung Pambudhy

Dari sisi peserta, walking tour ini semakin diminati karena menyajikan wisata yang terbilang lengkap. Peserta dapat mengunjungi berbagai tempat yang mungkin tidak aksesibel bagi semua orang. Peserta juga dapat belajar langsung dari informasi-informasi yang diberikan oleh pramuwisata.

"Kesannya, yang pertama sih, tempat yang jarang dikunjungi, bisa kita masuki. Karena emang ada guidenya, jadi kita enggak tengsin gitu. Jadi emang ada ilmunya juga kan, sejarah dari tempat itu yang awalnya belum kita tahu, jadi tahu," ujar Firas Musyaffa, salah satu peserta walking tour dari Jakarta Good Guide (30/5/2022).

Tidak hanya itu, dengan berjalan kaki, peserta juga mendapatkan manfaat kesehatan. Kemudian tak lupa dari segi harga, wisata jenis ini relatif terjangkau dengan cakupan area wisata yang cukup luas. Sehingga dapat dilihat bahwa banyak manfaat yang bisa didapatkan dari wisata walking tour.

"Walking tour itu selain kita nambah supaya sehat, nambah pengalaman baru, nambah temen baru, nambah ilmu baru gitu," kata Rahmah Karuniasih, salah satu peserta walking tour dari Ngopi Jakarta (28/5/2022).

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Nyobain Walking Tour, Aktivitas Seru dan Gratis di Kota Tua Jakarta"
[Gambas:Video 20detik]
(ysn/fem)

Hide Ads