Strategi Arab Saudi Keruk Cuan dari Wisata

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Strategi Arab Saudi Keruk Cuan dari Wisata

Femi Diah - detikTravel
Minggu, 12 Jun 2022 08:41 WIB
Ilustrasi Jeddah
Ilustrasi Jeddah (Getty Images/iStockphoto/ejocusol)
Jakarta -

Arab Saudi melonggarkan perbatasan seiring pandemi yang mulai melandai. Kini, saatnya untuk meraup cuan dari wisata.

Pandemi virus Corona membuat terobosan Saudi di sektor wisata buyar. Belum lama meluncurkan visa turis, pada September 2019, dunia dilanda wabah.

Wisata Saudi sepanjang tahun 2020 dan 2021 tertolong perjalanan domestik. Pemerintah menghitung rekor 64 juta kunjungan domestik tahun lalu. Kini, pandemi melandai. Menteri Pariwisata Arab Saudi Ahmed Al Khatieb membidik turis asing.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sekarang kami mendorong dan bergerak untuk menarik lebih banyak... pengunjung internasional," kata Ahmed seperti dikutip dari AFP, Minggu (12/6/2022).

ADVERTISEMENT

Dia merinci target turis asing tahun ini adalah 12 juta atau naik dari 4 juta pada tahun 2021.

"Kami kembali dan kami sangat optimistis. Negara-negara mulai membuka perbatasannya, pembatasan mulai dilonggarkan, dan orang-orang mulai bepergian," dia menambahkan.

Arab Saudi memang mematok target tinggi dari wisata. Saudi percaya diri bisa mendatangkan 100 juta pengunjung pada tahun 2030. Target itu dimasukkan dalam elemen dari agenda reformasi Visi 2030 Putra Mahkota Mohammed bin Salman sebagai salah satu cara mendiversifikasi ekonomi yang bergantung pada minyak dan membuka diri kepada dunia.

Untu mengimbangi misi itu, Saudi secara bertahap melonggarkan aturan. Di antaranya, mencabut larangan menonton film di bioskop, konser campuran gender, dan olahraga, serta sudah ada pantai untuk turis berbikini.

Khatieb merinci pada hari Minggu bahwa dari 100 juta pengunjung yang ditargetkan untuk tahun 2030, 30 juta dari turis asing dan sisanya adalah perjalanan domestik.

Sekitar 30 juta kunjungan itu diprediksi datang dari umrah dan haji, sebagian besar ke Mekah dan Madinah, dua tempat paling suci bagi umat Islam. Tahun ini, Saudi kembali membuka haji setelah dua tahun disetop karena virus Corona.

Fitur profil tinggi lainnya dari dorongan pariwisata adalah apa yang disebut proyek giga yang dipelopori oleh Pangeran Mohammed. Termasuk, megacity futuristik senilai USD 500 miliar yang dinamai NEOM dan Diriyah, pusat negara bagian Saudi pertama yang sedang dibangun kembali sebagai warisan dan tujuan hiburan. .

"Sebuah distrik restoran di Diriyah akan dibuka pada bulan September, sementara elemen lain dari proyek semacam itu akan online mulai tahun 2025 dan seterusnya," kata Khatieb.

"Ini adalah tingkat pariwisata baru yang tidak ada saat ini," Khatieb menambahkan.

"Arab Saudi akan mengubah lanskap pariwisata secara global ... tujuan yang akan ditawarkan Saudi pada tahun 2030, itu sesuatu yang sama sekali berbeda," dia menegaskan.




(fem/fem)

Hide Ads