Jokowi Batalkan Wacana Tarif Naik Borobudur untuk Turis Lokal dan Asing

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Jokowi Batalkan Wacana Tarif Naik Borobudur untuk Turis Lokal dan Asing

Dadan Kuswaraharja - detikTravel
Selasa, 14 Jun 2022 21:04 WIB
Candi Borobudur, Magelang dilihat dari atas
Candi Borobudur (Foto: Kemenparekraf)
Jakarta -

Presiden Joko Widodo memutuskan membatalkan wacana tarif naik ke atas Candi Borobudur sebesar Rp 750 ribu untuk turis lokal dan USD 100 untuk turis asing.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Sandiaga Salahuddin Uno berharap kebijakan pembatalan kenaikan tarif naik ke atas Candi Borobudur sebesar Rp 750 ribu untuk turis lokal dan USD 100 untuk turis asing dapat membangkitkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif masyarakat sekitar.

"Sesuai dengan banyak permintaan rekan media dan para pemerhati terkait Ratas yang baru saja kita rampungkan bersama Presiden, Menko, dan para Menteri, maka dapat kami sampaikan bahwa Keputusan Presiden adalah membatalkan rencana kenaikan dari tarif untuk menaiki bangunan Candi Borobudur menuju stupa," ujar Sandiaga Uno memaparkan hasil rapat terbatas, Selasa (14/6/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menyebutkan Presiden Jokowi menyampaikan bahwa pelestarian cagar budaya Candi Borobudur merupakan prioritas utama dan juga beriringan berjalan bersama dengan Pemulihan Ekonomi khususnya pemberdayaan masyarakat ekonomi bawah atau UMKM di sekitar Borobudur.

"Dan saat ini ekonomi masyarakat yang masih dalam taraf pemulihan, kita turut berempati, kita turut memastikan bahwa Borobudur ini menjadi satu icon kebudayaan pariwisata sebuah situs kelas dunia, dan ini tentunya harus memiliki wajah baru, harus terintegrasi, dan disiapkan pengelolaannya, manajemen nya baik dari infrastruktur maupun SDM nya," kata Sandiaga Uno.

ADVERTISEMENT

Dan kawasan yang terintegrasi ini tentunya kata Sandiaga Uno harus berpihak kepada pariwisata yang berkualitas berbasis komunitas masyarakat, pariwisata yang berkelanjutan, dan juga pariwisata hijau (green tourism).

"Bapak Presiden menyampaikan juga bahwa kaidah kelestarian ini harus diutamakan sehingga nanti setelah kita mendapatkan masukan dari para ahli dari para arkeolog, ahli konservasi, maka jumlah wisatawan yang dibatasi untuk menaiki bangunan dari Candi Borobudur ini tentunya meliputi tiga hal, yaitu wisata edukasi, wisata penelitian, wisata konservasi atau spiritual, dan juga untuk tamu-tamu negara," jelas Sandiaga Uno.

Sebagai bahan perbandingan tadi juga Sandiaga Uno bersama menteri lainnya mendiskusikan bagaimana pengelolaan situs bersejarah dunia lainnya seperti Piramida, Machu Picchu dan lain sebagainya.

"Oleh karena itu kami di Kemenparekraf untuk menyiapkan peta jalan dan pola perjalanan, juga penyiapan untuk wisata seperti augmented reality, virtual reality, yang ter-digitalisasi. Nanti juga akan dihadirkan karena di relief Borobudur banyak alat musik yang tergambarkan. Dan menunjukkan bahwa The Sound Of Borobudur menjadi satu kearifan di 1.200 tahun lalu," kata Sandiaga Uno

Desa wisata juga akan disiapkan Kemenparekraf dan stakeholder terkait dengan konsep Balkondes. Total ada sekitar 50 desa wisata di sekitar destinasi wisata super prioritas Borobudur kemarin.

"Saat Waisak juga kita melihat bahwa seluruh kehidupan di destinasi super prioritas Borobudur ini kembali menggeliat, banyak terbuka peluang usaha dan lapangan kerja," tuturnya.

Artikel ini berlanjut di halaman berikutnya

Pihaknya nanti juga akan memastikan zona eco tourism, glamping, yakni di sisi badan otorita Borobudur di luar zona satu dan dua akan disiapkan kendaraan ramah lingkungan seperti mobil listrik, bus listrik, cable car.

Hal ini kata Sandiaga demi mewujudkan keberlanjutan dan ekonomi hijau serta Balkondes disiapkan sehingga ekonomi kreatif setempat bisa ditingkatkan penjualannya.

"Dengan selesainya pembangunan infrastruktur diharapkan Borobudur bisa menarik 5-10 juta di awalnya sampai 20 juta pengunjung. Karena itu tentunya kita pastikan bahwa sistem pengelolaan wisatawan ini diprioritaskan," kata Sandiaga Uno.

Dengan keputusan Presiden untuk membatalkan harga masuk Borobudur khusus untuk menaiki Candi Borobudur ini tidak ada perubahan harga tetap Rp 50 ribu. Dan untuk yang akan menaiki ke atas Candi Borobudur sedang dikaji itu sekitar 1.200 orang dan tentunya nanti akan diberikan akses untuk tamu negara, wisata berbasis spiritual, wisata green tourism, wisata edukasi dan penelitian.

"Harapannya kolaborasi lingkungan Kementerian dan Lembaga berpihak kepada masyarakat. Saya menyambut baik keputusan ini dan kami siap melaksanakan keputusan dari Pak Presiden. Kita yakin Borobudur ini adalah situs kelas dunia sudah selayaknya kita jaga kelestarian untuk anak cucu kita dan membangkitkan ekonomi masyarakat membuat penciptaan lapangan kerja seluas-luasnya," ujarnya.



Simak Video "Video: Wujud Stairlift di Candi Borobudur yang Ramai Disorot"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads