Welcome d'travelers !

Ayo share cerita pengalaman dan upload photo album travelingmu di sini. Silakan Daftar atau

ADVERTISEMENT

Jumat, 10 Jun 2022 17:03 WIB

TRAVEL NEWS

Sandiaga: Tarif Naik Borobudur Rp 750 Ribu Ditunda demi Kebangkitan Wisata

Tim detikcom
detikTravel
Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah
Candi Borobudur (Foto: Kemenparekraf)
Jakarta -

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan rencana tarif naik Candi Borobudur Rp 750 ribu ditunda untuk dikaji kembali.

"Untuk Borobudur, kita Alhamdullilah atas masukan dari semua tokoh masyarakat, tokoh agama, para ahli, keputusan untuk biaya masih ditunda untuk dikaji kembali. Namun tentunya sudah bisa dipastikan bahwa batas daya dukung itu hanya 1.200 per hari," ujar Menparekraf Sandiaga Uno seperti dilansir dari Antara.

Sementara itu saat ditemui wartawan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (10/6/2022), Sandiaga mengatakan saat ini yang terpenting adalah harus berempati kepada masyarakat. "Di saat sekarang, dengan keadaan ekonomi yang berat, kita harus betul-betul berempati kepada masyarakat agar kebangkitan ini terus kita tingkatkan," ujar Sandiaga.

Sandiaga menuturkan Kemenparekraf bersama Komisi X DPR RI menyepakati kebijakan untuk melestarikan budaya, salah satunya Candi Borobudur. Dia berharap ekonomi masyarakat bisa bangkit kembali.

"Tadi Candi Borobudur, masukan dari anggota dan pimpinan Komisi X DPR adalah kami sepakat bagaimana kebijakan yang diambil berpihak kepada kelestarian budaya, memastikan bahwa kondisi Candi Borobudur dalam keadaan yang tentunya akan menjaga," jelas Sandiaga.

"Dan harapannya adalah kebutuhan masyarakat kita yang mulai bangkit ini bisa kita jaga dengan baik," sambungnya.

Sandiaga kemudian memastikan keputusan yang akan diambil tentunya akan berpihak pada kelestarian Candi Borobudur. Bukan hanya kelestariannya, Sandiaga juga memastikan kesejahteraan lapangan kerja di sekitar Candi Borobudur.

"Tadi juga Komisi X mengingatkan bahwa melibatkan masukan dari stakeholder dinas daerah, kabupaten/provinsi, yang tentunya akan kita gunakan untuk mengambil keputusan yang pasti berpihak pada kelestarian dari Candi Borobudur itu dan juga bagi kesejahteraan masyarakat agar lapangan kerja yang tercipta," ucap Sandiaga.

Sebelumnya Sandiaga meminta semua pihak menjaga kelestarian Candi Borobudur dan mengimbau masyarakat agar pembahasan tentang tiket masuk tidak menimbulkan perpecahan.

"Jadi yang harus digarisbawahi, harga tiket masuk kawasan candi tetap Rp50 ribu bagi wisnus dan 25 dolar AS untuk wisatawan mancanegara dan untuk pelajar (grup Study Tour sekolah/bukan individual) adalah Rp5.000," kata Menparekraf Sandiaga.

Seperti diketahui, pada dokumen rencana pengelolaan Candi Borobudur, zonasi yang dibuat oleh JICA yang dipakai sebagai dasar nominasi Kawasan Borobudur sebagai warisan Budaya Dunia kepada UNESCO, terdapat 5 zonasi yang mencakup area melingkar sejauh 5 km dari Candi Borobudur.

Zona 1 merupakan zona inti (sanctuary zone) berfungsi untuk perlindungan monumen dan lingkungannya dengan luas area sekitar 0.078 km². Pengelola zona 1 adalah Balai Konservasi Borobudur yang berada di bawah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Zona 2 merupakan zona penyangga (buffer zone) yang mengelilingi Zona 1 berfungsi untuk perlindungan lingkungan sejarah dengan luas area sekitar 0,87 km². Zona 2 dikelola oleh PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko, yang berada di bawah koordinasi Kementerian BUMN.

Zona 3 merupakan zona pengembangan (development zone), Zona 4 merupakan zona perlindungan kawasan bersejarah (historical scenery preservation zone), dan Zona 5 yang merupakan zona perlindungan kawasan bersejarah dengan luas area sekitar 78,5 km².

"Jadi rencana penerapan tarif di Zona 1 sebesar Rp750 ribu itu semata-mata untuk kepentingan konservasi. Lantaran carrying capacity atau jumlah maksimal 1.200 orang per hari yang boleh naik bangunan Candi Borobudur. Bahkan nanti para pengunjung yang naik candi menggunakan sandal khusus yaitu sandal upanat," ujarnya.

Menparekraf Sandiaga menjelaskan, apa yang disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan kemarin (4/6/2022) merupakan gerak lintas kementerian/lembaga, pemerintah pusat dan daerah, serta stakeholders pariwisata untuk menjaga atau melestarikan bangunan candi dan konservasi berdasarkan rekomendasi dari United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) dan banyak pakar atau ahli.

"Harapan kita, Candi Borobudur ini lebih dari sekadar destinasi wisata. Borobudur ini adalah peradaban kita dan ini adalah peninggalan sejarah, kelestarian budaya, bagaimana kita bisa memastikan Borobudur ini ramah terhadap lingkungan. Laporan terakhir batu-batu di Candi Borobudur mengalami degradasi drastis tingkat keausannya," ujarnya.

Untuk itu, lanjut Menparekraf Sandiaga, pihaknya akan mendorong kawasan penyangga candi berusia 1197 tahun, seperti destinasi wisata atau desa-desa wisata di sekitar Borobudur, sehingga wisatawan tidak terpusat untuk mengunjungi candi secara bersamaan.

"Kita memastikan Borobudur ini satu situs yang harus kita jaga. Dan akhirnya kita juga harus memikirkan dampak terhadap masyarakat, sosio ekonomi, dan apa yang kita lakukan sejalan dengan pariwisata yang berkualitas, berbasis komunitas, dan juga pariwisata berkelanjutan," ujarnya.



Simak Video "Paket Wisata Konservasi dan Edukasi Candi Borobudur Siap Diluncurkan"
[Gambas:Video 20detik]
(ddn/ddn)
BERITA TERKAIT
BACA JUGA