Secara keseluruhan, dia membutuhkan total tujuh setengah minggu untuk melakukan perjalanan ke Nepal dan mendaki puncak tertinggi di dunia. Dan, hanya butuh waktu 20 menit baginya untuk turun.
Karena kecepatan tinggi yang dicapai selama paralayang, Carter dan Sherpa bekerja lebih dulu untuk mencari tahu rute terbaik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meskipun sempat memikirkan ide untuk mendarat di Everest Base Camp, Carter dengan cepat mengabaikan pemikiran itu. Karena, kakinya dapat dengan mudah patah atau pergelangan kaki terkilir jika angin berhembus terlalu kencang.
Akhirnya, mereka memilih rute dengan Carter mendarat di Desa Gorak Shep, sekitar 7 km dari base camp.
Pemandu Sherpa menemuinya di sana dengan alas kaki ganti sehingga dia bisa mendaki kembali ke base camp dengan sepatu hiking biasa, bukan sepatu bot salju tempat dia meluncur.
Tidak ada pesta perayaan atau panitia penyambutan. Ia ingin menganggap dirinya sebagai pria normal dengan hobi mahal.
Tujuan Carter adalah mendaki dan paralayang menuruni ketujuh gunung tertinggi di dunia. Dia telah mendaki enam, hanya Gunung Vinson, yang juga disebut Vinson Massif, di Antartika yang tersisa.
Dia tidak bisa meluncur dari semuanya, Denali di Alaska menolaknya izin. Dia mendokumentasikan perjalanannya di situs webnya, 7 Summits 7 Flights.
(msl/fem)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!