Desain Kursi Pesawat Bertingkat, Lebih Manusiawi buat Kelas Ekonomi?

Sebuah konsep pesawat baru dicetuskan oleh seorang pemuda berusia 21 tahun. Berbeda dari biasanya, kali ini kursi pesawat didesain bertingkat.

Alejandro Nunez Vicente memiliki desain kursi pesawat yang unik. Desainnya bahkan masuk nominasi Crystal Cabin Awards 2021 dan mulai menjadi perhatian.

Untuk proyeknya tersebut, dia bahkan menghentikan gelar masternya. Kini konsep kursi pesawat Nunez sedang dalam pembicaraan dengan maskapai besar dan perusahaan manufaktur kursi. Dia sudah diberikan beberapa investasi besar dan kuat yang memberi kemungkinan untuk proyeknya berkembang.

Desain kursi bertingkat di pesawat Foto: (Francesca Street/CNN)

Namun, meskipun banyak orang yang kagum pada desainnya, ada juga yang meyakini konsep Nunez lebih buruk dari desain pesawat yang ada saat ini.

"Saya tumbuh lebih dari mendengarkan kritik dan mendengarkan komentar buruk dari pada mendengar komentar baik dan bunga yang mereka lemparkan kepada saya," kata Nunez kepada CNN Travel saat dia memamerkan desain kursi pesawatnya di Pameran Interior Pesawat 2022, salah satu pertunjukan penerbangan terbesar di dunia.

"Tujuan saya di sini adalah untuk mengubah kursi kelas ekonomi untuk kemanusiaan yang lebih baik atau untuk semua orang yang tidak mampu membayar tiket yang lebih mahal," tambahnya.

Pada bagian tingkat atas, Nunez merancang prototipe dengan dua anak tangga, seperti tangga yang akan digunakan penumpang untuk naik ke atas. Menurut review CNN, terasa agak genting tapi saat sudah sampai di atas kursinya terasa lapang dan nyaman, serta banyak ruang untuk merenggangkan kaki.

Desain Nunez ini menghilangkan bagasi kabin yang biasa terpasang di atas kursi. Sebagai gantinya, dia merancang ruang antara tingkat atas dan bawah bagi penumpang yang mau menyimpan barang.

Desain kursi bertingkat di pesawat Foto: (Francesca Street/CNN)

Nunez memperkirakan, akan ada sekitar 1,5 meter ruang yang memisahkan penumpang yang duduk di bagian atas dan bawah. Penumpang tidak akan bisa berdiri tegak, seperti layaknya kursi ekonomi biasa.

Di kursi bagian bawah, dengan tidak adanya kursi pada tingkat yang sama di bagian depan, penumpang bisa merenggangkan kaki. Ada pula sandaran kaki untuk menambah kenyamanan.

Akan tetapi, karena kursi lainnya berada di atas rasanya cukup sesak. Namun jika penumpang tidak keberatan dengan ruang sempit dan berencana untuk tidur sepanjang perjalanan, itu bisa menjadi solusi efektif.

Kursi Chaise Longue ini pada awalnya direncanakan untuk pesawat Flying-V, sebuah konsep pesawat yang saat ini dikembangkan di Delft University of Technology. Namun sekarang, Nunez menganggap bahwa desain tersebut bisa diimplementasikan di pesawat Boeing 747, Airbus A330 atau pesawat berbadan lebar menengah hingga besar lainnya.

Nunez begitu ambisius pada desainnya dan yakin bisa jadi kenyataan. Akan tetapi, Nunez juga mengakui bahwa ide kursi pesawat yang tidak biasa sering tak terwujud. Ini merupakan proses panjang, aturan serta regulasi industri yang ketat bisa jadi penghalang jalan.

"Salah satu ungkapan yang sering saya dapatkan adalah, 'Jika tidak rusak, mengapa mengubahnya?," kata Nunez.

"Jadi, jika penumpang masih terbang di kursi kelas ekonomi terburuk, mengapa kita akan memberi mereka pilihan yang lebih baik? Itu menghasilkan uang, itulah tujuan maskapai pada akhirnya, bukan untuk membuat penerbangan Anda lebih baik."

Namun, kini perancang kursi telah melaksanakan langkah selanjutnya untuk merekayasa struktur agar lebih ringan. Nunez berharap bisa bermitra dengan maskapai atau produsen kursi untuk mewujudkannya.