Setelah Dicaci Maki Satu Negara, Maskapai Ini Hapus Tes yang Rasis

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Setelah Dicaci Maki Satu Negara, Maskapai Ini Hapus Tes yang Rasis

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Senin, 20 Jun 2022 14:15 WIB
pesawat ryanair
Ryanair (Foto: Istimewa)
Jakarta -

Maskapai penerbangan berbiaya terjangkau atau Low Cost Carrier asal Irlandia, Ryanair, menghapus tes rasisnya. Sebelumnya, satu negara mencaci maki perusahaan penerbangan ini karena memberlakukan kuis bahasa penjajah.

Setelah mendapat komentar pedas dari traveler negara lain pula, diberitakan BBC, Senin (20/6/2022) Ryanair telah menghapus tes kontroversial, yakni bahasa Afrikaans. Tujuan mereka adalah mengidentifikasi keaslian penumpang berpaspor Afrika Selatan.

Bos Michael O'Leary mengatakan memaksakan tes itu adalah hal yang tidak masuk akal. Kebijakan tersebut menyebabkan kemarahan di Afrika Selatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Banyak orang kulit hitam mengasosiasikan bahasa Afrikaans dengan masa pemerintahan minoritas kulit putih. Afrika Selatan sendiri memiliki 11 bahasa resmi dan Ryanair tidak pernah menjelaskan mengapa memilih itu.

Ryanair adalah maskapai bujet rendah dan menjalankan penerbangan di seluruh Eropa. Kuis tersebut berisi pertanyaan seperti apa kode panggilan internasional Afrika Selatan, apa ibu kotanya dan siapa presiden negara tersebut saat ini.

ADVERTISEMENT

Siapa pun yang gagal akan ditolak bepergian dan maskapai mengembalikan biaya tiket mereka.

Ryanair awalnya keukeuh dengan tes tersebut. Karena, pihaknya menerima denda dari setiap penumpang yang ditemukan melakukan perjalanan dengan paspor palsu Afsel.

"Kami harus melakukan tes tambahan karena banyak kasus penipuan paspor Afrika Selatan yang digunakan untuk memasuki Inggris," katanya dalam sebuah pernyataan.

Namun penerapan kuis itu dikutuk secara luas. Lebih dari seminggu setelah kontroversi meledak, O'Leary mengatakan maskapai telah mengubah kebijakannya.

"Tim kami mengeluarkan tes dalam bahasa Afrikaans dari 12 pertanyaan sederhana," katanya kepada wartawan.

"Mereka tidak kesulitan menyelesaikannya. Tapi kami pikir itu juga tidak tepat. Jadi kami telah mengakhiri tes Afrikaans, karena itu tidak masuk akal," terang dia.




(msl/ddn)

Hide Ads