Kekurangan Staf, Hotel-Hotel di Eropa Rekrut Pekerja Tak Berpengalaman

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kekurangan Staf, Hotel-Hotel di Eropa Rekrut Pekerja Tak Berpengalaman

Yasmin Nurfadila - detikTravel
Rabu, 06 Jul 2022 08:41 WIB
ibis Styles Bandung Grand Central
Ilustrasi hotel. Foto: (Accor)
Jakarta -

Kondisi pariwisata yang berubah secara drastis pada masa libur musim panas. Menyebabkan banyak hotel melakukan perekrutan darurat. Demi memenuhi kebutuhan pegawai dan menghindari pengurangan jumlah layanan.

Sektor pariwisata pasca pandemi mulai kembali bergeliat. Di masa liburan musim panas, banyak masyarakat yang berlibur. Bahkan perjalanan udara mengalami peningkatan signifikan.

Banyak bandara di benua Eropa dan Amerika Utara yang kewalahan. Lonjakan penumpang tidak disertai persiapan yang matang. Terjadi kekacauan dan pembatasan pelayanan di bandara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketidaksiapan bandara menangani penumpang mayoritas disebabkan oleh kekurangan staf. Banyak pekerja yang memilih mundur saat masa pandemi.

Kondisi kekurangan staf ini juga dirasakan oleh fasilitas penunjang wisata lainnya. Hotel, restoran, hingga bar juga mengalami hal yang sama.

ADVERTISEMENT

Dilansir dari euronews, jaringan hotel-hotel besar di Eropa memutuskan untuk merekrut pegawai yang tak berpengalaman. Bahkan mereka yang tidak memiliki resume pun dapat diterima.

Para petinggi jaringan hotel mengakui. Ini merupakan akibat dari staf yang sebelumnya tidak mendapatkan bayaran yang setimpal. Kini hotel-hotel kesulitan memenuhi kebutuhan layanan di masa liburan pasca pandemi.

Saat sektor pariwisata ditutup karena pandemi. Ribuan pekerja meninggalkan industri perhotelan. Banyak yang memilih untuk tidak kembali. Karena menemukan sektor lain dengan gaji yang lebih baik.

Jaringan hotel terbesar di Eropa Accor menjalankan percobaan untuk merekrut orang-orang yang belum pernah bekerja di industri perhotelan. Chief Executive Accor Sebastien Bazin mengemukakan hal ini pada Reuters bulan lalu saat menghadiri Qatar Economic Forum.

Jaringan hotel Accor yang terdiri atas nama-nama besar seperti ibis, Mercure, dan Fairmont beroperasi di lebih dari 100 negara. Saat ini jaringan hotel ini membutuhkan setidaknya 35.000 pekerja.

"Kami menguji coba hal ini di Lyon dan Bordeaux 10 hari yang lalu. Weekend ini kami akan mewawancara orang-orang tanpa resume, tanpa pengalaman kerja, dan mereka akan dipekerjakan dalam waktu 24 jam," ungkap Bazin.

Untuk sementara, Accor mengisi kekurangan pekerja dengan anak-anak muda dan imigran. Selain itu, Accor juga melakukan pembatasan pelayanan.

Misalnya, restoran tutup saat jam makan siang. Restoran juga hanya beroperasi saat weekdays.

Para pekerja baru hanya mendapatkan pelatihan selama 6 jam. Setelah itu, mereka akan langsung terjun menjalankan pekerjaannya.

Kekurangan staf paling parah terjadi di Spanyol dan Portugal. Sebelum pandemi, pariwisata menyumbang sekitar 13 hingga 15 persen untuk perekonomian di kedua negara.

Para pelaku industri perhotelan di kedua negara menawarkan berbagai keuntungan untuk menarik pekerja. Mulai dari bayaran yang lebih tinggi, akomodasi gratis, serta keuntungan lain seperti bonus dan asuransi kesehatan.

"Banyak pekerja yang memutuskan untuk pindah ke sektor lain. Jadi kami memulai industri dari nol dan kami harus berjuang untuk mendapatkan pekerja yang berkualitas," kata CEO Melia Gabriel Escarrer kepada media di Madrid.

Salah satu hotel ikonik di Lisbon, Hotel Mundial juga mengalami hal yang sama. Mereka tengah mencoba untuk merekrut 59 pekerja. Karena tanpa jumlah staf yang cukup, hotel harus membatasi jumlah tamu dan pelayanan.




(ysn/fem)

Hide Ads