Welcome d'travelers !

Ayo share cerita pengalaman dan upload photo album travelingmu di sini. Silakan Daftar atau

ADVERTISEMENT

Jumat, 08 Jul 2022 18:12 WIB

TRAVEL NEWS

Monas Cagar Budaya Seperti Borobudur, Bersih-bersihnya Tak Bisa Sembarangan

Jika diperhatikan dengan seksama tugu Monas saat ini terlihat kusam seakan tidak terawat. Dinding tiang dari ikon Ibu Kota bahkan sedikit menghitam.
Monas menghitam karena lumut (Foto: Pradita Utama/detikcom)
Jakarta -

Monas adalah ikon Indonesia dengan statusnya sebagai cagar budaya setara Candi Borobudur. Pembersihannya pun tidak boleh sembarangan dan harus dilakukan oleh ahli.

Menurut catatan detikcom, terakhir kali Monas dibersihkan secara menyeluruh pada pertengahan Mei 2014. Jadi, sudah selama delapan tahun tiada perawatan untuk dinding luar Monas.

Namun, Humas Unit Pengelola Kawasan Monas, Nursamin, menyanggahnya. Kata dia, sudah ada pembersihan sebelum pandemi.

"Kemarin sudah ada pembersihan dari PT Karcher Indonesia sebelum pandemi. Pembersihan badan tubuhnya," kata Nur di kantornya, Kamis (7/7/2022).

Nur lalu menjelaskan bahwa Monas memiliki bentuk yang unik. Karena, bagian kepala tugu sendiri memiliki lengkungan dan itu pembersihan menggunakan gondola bukanlah cara yang mudah.

"Yang menjadi kendala dari tim ahlinya sendiri yang menangani karena bangunan tinggi dan bentuknya itu melengkung di bagian atas. Waktu itu pernah diujicoba dengan gondola, itu riskan dan berbahaya," kata dia.

"Karena, dia melengkung dan gondola ini idealnya harus menempel ke dinding bangunan. Kalau dia tidak, ada jarak dan rawan terkena hembusan angin," dia menambahkan.

"Itu yang sedang dipikirkan. Makanya perlu perencanaan yang harus hati-hati dan orang yang ahli didukung teknologi yang ada," katanya.

Menurut Nur, PT Karcher dari Jerman telah membersihkan Monas sebanyak dua kali. Pertama adalah momen promosi dan kali kedua sudah ada perwakilan di Indonesia.

"Jadi ulang tahun yang pertama momennya. Itu juga dengan membawa alat portabel, teknisinya harus menggelantung. Artinya, membersihkan dengan manual," dia menjelaskan.

Membersihkan Monas dengan crane damkar

Solusi lain yang dipikirkan oleh Pemda DKI adalah mengerahkan crane dari pemadam kebakaran. Namun, yang perlu diperhatikan adalah efek dari alat itu bagi cagar budaya.

"Yang sudah dilakukan oleh pimpinan sudah bersurat atau kerjasama dengan dinas kebakaran. Dia kan punya tuh, crane setinggi 110 meter, bisa jadi nanti pakai itu," kata Nur.

"Pertama jika mobil ini masuk ke area Monas gimana tonase nanti, pengaruh tidak sama konstruksinya. Jadi nggak bisa sembarang dikerjakan begitu," dia menjelaskan.

Dalam penjelasanya, ia juga menyebut bahwa pembersihan Monas sudah seperti perawatan pada Candi Borobudur. Karena, ikon Indonesia itu menyandang status cagar budaya.

"Masyarakat harus paham bahwa perlakuannya tidak bisa sama. Contoh kasus Candi Borobudur, itu masuk bangunan cagar budaya, misal jika dikerjakan serampangan dan malah terjadi hal yang di luar kita inginkan, rusak misalnya, siapa yang bertanggung jawab?" kata dia.

"Jadi pertimbangannya kehati-hatian itu. Sudah masuk ke rapim dan tinggal menunggu realisasinya," dia menambahkan.

Simak Video 'Melihat Kondisi Monas yang Dindingnya Mulai Kusam':

[Gambas:Video 20detik]



(msl/fem)
BERITA TERKAIT
BACA JUGA