Serba-serbi Pohon Beringin, Sering Dianggap Mistis dan Sakral

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Serba-serbi Pohon Beringin, Sering Dianggap Mistis dan Sakral

Hari Suroto - detikTravel
Kamis, 14 Jul 2022 20:40 WIB
pohon beringin bondowoso
Foto: Pohon Beringin (Chuk Shatu W/detikcom)
Jakarta -

Pohon beringin memiliki makna budaya dan spiritual bagi masyarakat Indonesia. Pohon ini sering dianggap mistis, ada pula yang menganggapnya suci.

Di banyak bagian Asia Tenggara, peran mistik dikaitkan dengan pohon beringin, dan mereka dianggap memiliki hubungan dengan roh. Akar gantungnya yang menjulur dari cabang-cabangnya ke permukan tanah juga menambah kesan seram pohon ini.

Pohon beringin sendiri sudah menjadi bagian dalam budaya Indonesia. Misalnya, pohon beringin di alun-alun utara Keraton Yogyakarta memiliki filosofi pengayoman, keadilan dan sifat abadi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pohon ini melambangkan Manunggaling Kawula Gusti atau bersatunya manusia dengan Tuhannya atau bersatunya rakyat dengan pemimpinnya.

Akar gantung beringin yang menjuntai ke bawah ke permukaan tanah, melambangkan bahwa manusia harus selalu mengingat asal usulnya berasal, bahwa manusia diciptakan Tuhan dari tanah.

ADVERTISEMENT

Di Lembah Bada, Sulawesi Tengah, pohon beringin sering dipilih sebagai tempat pertemuan adat. Oleh masyarakat Bali, pohon beringin adalah tumbuhan surgawi.

Para Dewa dipercaya bersemayam di sekitarnya. Sehingga, pohon beringin mudah dijumpai di dekat pura. Bagi masyarakat Bali, pohon beringin melambangkan kesucian. Beringin adalah ibu manusia.

Mitos-mitos yang menyebutkan pohon beringin merupakan tempat tinggal makhluk halus, sehingga apabila pohon ini ditebang, maka penghuni atau makhluk halus yang bertempat tinggal di dalam pohon beringin akan marah.

Jika dilihat dari kaca mata ilmiah, mitos ini merupakan salah satu bentuk konservasi berdasarkan kearifan lokal, pesan yang ingin disampaikan adalah agar pohon beringin tidak ditebang dan terus dilestarikan karena berperan penting dalam menyimpan air.


----

Artikel ini ditulis Hari Suroto, Peneliti Arkeologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Artikel sudah disunting oleh redaksi.




(wsw/wsw)

Hide Ads