Sulawesi Utara memiliki flora dan fauna unik. Salah satunya adalah Beringin Minahasa yang bisa digunakan sebagai obat tradisional.
Flora Sulawesi Utara ini berkerabat dekat dengan pohon beringin yaitu beringin Minahasa atau dalam bahasa setempat disebut languasei. Pada masa orde baru, pohon ini dijadikan maskot flora Provinsi Sulawesi Utara.
Pohon languasei juga pernah digambarkan dalam perangko 500 rupiah pada 1998. Buah languasei menjadi makanan burung rangkong (Rhyticeros cassidix), kankareng Sulawesi (Rhabdotorrhinus exarhatus), cabai panggul kuning (Dicaeum Aureolimnatum) dan juga temasuk salah satu makanan favorit monyet hitam Sulawesi (Macaca maura).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain dikonsumsi oleh hewan, pohon languasei juga dimanfaatkan oleh masyarakat Sulawesi Utara. Pohon languasei memiliki serat yang lembut, halus, ulet dan kuat, pada masa lalu, kulit kayu languasei dijadikan sebagai bahan pembuat pakaian serta tali.
Oleh kolonial Belanda, bibit languasei dibawa ke Bogor, dan menjadi salah satu koleksi Kebun Raya Bogor. Ahli botani Belanda, Johannes Elias Teijsman, pada 1867 memberi nama latin pohon ini Ficus Minahassae Miq.
Dalam tradisi Minahasa, daun languasei dipergunakan sebagai campuran obat. Buahnya juga sering digunakan sebagai campuran minuman tradisional.
Persebaran languasei meliputi Minahasa, Kepulauan Sitaro, Sangihe, Talaud hingga Filipina selatan. Oleh suku Higaonon Rogongon, di Mindanau, mereka memanfaatkan akar beringin Minahasa sebagai ramuan tradisional, caranya dengan direbus.
Air rebusan kemudian diminum tiga kali sehari, untuk meningkatkan produksi ASI pada ibu menyusui, untuk menghilangkan nyeri otot. Sedangkan daunnya dipanaskan di atas bara api, kemudian ditumbuk dicampur dengan minyak kelapa, dioleskan langsung untuk menyembuhkan bisul dan memar.
---
Artikel ini ditulis oleh Hari Suroto, Peneliti Arkeologi BRIN dan sudah disunting seperlunya oleh redaksi.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum