Liburan bersama keluarga tentu jadi hal yang menyenangkan. Tapi, keluarga ini harus panik karena bayinya berada di penerbangan yang terpisah.
Keluarga itu adalah pasangan suami istri Sthepanie dan Andrew Braham serta satu bayi. Mereka sedang berada di Roma, Italia.
Untuk pulang, mereka berencana menggunakan penerbangan dari maskapai Qantas.
Namun, di musim panas ini semua penerbangan agak sedikit berantakan karena permintaan yang membludak. Alhasil, penerbangan mereka dibatalkan.
Betapa terkejutnya pasangan ini, begitu tahu bahwa mereka akan terbang terpisah dengan bayinya. Bayi berusia 13 bulan itu 'dipisahkan' di penerbangan lain.
Pasangan ini langsung menelpon pihak maskapai untuk minta perubahan. Keluarga Braham tak putus harapan. Sekali, dua kali, tiga kali, telepon masih diabaikan. Tercatat ada 55 panggilan yang mereka lakukan hari itu dan tak ada tanggapan.
Sekali lagi, penantian selama 20 jam itu sia-sia. Karena maskapai di seluruh dunia sedang sibuk dan kekurangan staf, akibat efek liburan musim panas.
"Awalanya mereka menolak tanggung jawab itu. Itu Qantas," katanya dilansir dari Traveller, Sabtu (23/7/2022).
Qantas akhirnya memindahkan keluarga ini setelah harus menanti selama 12 jam. Mereka dijadwalkan untuk terbang di hari kedua belas dari tanggal penerbangan sebelumnya.
"Kami sedang emosi, saya seharusnya sudah ada di rumah," kata Andrew.
Melihat ini, pihak maskapai pun langsung memberikan kompensasi kepada mereka sebesar USD 200 atau sekitar Rp 3 juta per malam. Ini tidak seberapa karena mereka juga dikenakan biaya tambahan akomodasi pada penerbangan alternatif tersebut.
"Kompensasi ini hanya akan menutupi sebagian kecil dari biaya tambahan yang kamu keluarkan," ujar Andrew.
Dalam sebuah pernyataan kepada Daily Mail, Qantas meminta maaf dengan tulus kepada keluarga dan mengatakan bahwa itu adalah kesalahan administratif antara maskapai dan mitra KLM telah secara otomatis memindahkan mereka ke penerbangan terpisah.
"Kami menghubungi keluarga untuk memberikan dukungan dan akan memberikan penggantian untuk akomodasi mereka," kata juru bicara maskapai.
Simak Video "Video: Membahas Wacana Maskapai Hanya Gunakan 1 Pilot"
(bnl/fem)