Selain Eropa, gelombang panas juga melanda beberapa bagian China. Diprediksi suhu tinggi bakal 'membakar' China selama 10 hari ke depan.
Di beberapa provinsi, pihak berwenang memperkirakan suhu dapat meningkat sampai 40 derajat celcius. Pemerintah juga memperingatkan bahwa kebakaran hutan dapat terjadi.
Mereka juga mengatakan, tingkat merkuri akan mulai melonjak pada hari Sabtu, ini menjadi "Panas Besar" dalam kalender tradisional Tiongkok.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di Zhejiang, di tenggara China, beberapa kota mengeluarkan peringatan merah. Ini merupakan peringatan tertinggi.
Provinsi ini biasanya mengalami suhu tertinggi sekitar 20 derajat Celcius pada bulan Juli. Tetapi tahun ini pemerintah setempat memperingatkan mereka akan mengalami suhu 40 derajat celcius dalam 24 jam ke depan.
Untuk mengatasi musim panas, banyak orang di China mengandalkan AC di rumah, kantor, dan pabrik mereka. Akan tetapi hal itu dapat menyebabkan masalah bagi jaringan listrik nasional.
Permintaan bisa mencapai level tertinggi baru selama musim panas dan Kementerian Manajemen Darurat telah memperingatkan bahwa operasi yang aman akan menghadapi "ujian berat".
Pada bulan Juli, suhu Shanghai mencapai 40,9 derajat celcius. Catatan ini menyamai hari terpanas sejak tahun 1873 dan mencapai angka ini untuk pertama kalinya pada tahun 2017.
Kota itu harus mengeluarkan peringatan hati ketiga yang ekstrem dalam musim panas.
Gelombang panas menjadi lebih sering secara global, lebih intens, dan bertahan lebih lama karena perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia.
Dunia telah menghangat sekitar 1,1 derajat celcius sejak era industri dimulai. Lalu suhu akan terus meningkat kecuali pemerintah di seluruh dunia mengurangi emisi secara tajam.
(pin/pin)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum