Enggak Berkaca Tebet Eco Park, di Citayam Fashion Week kok Muncul Parkir Liar?

Femi Diah - detikTravel
Rabu, 27 Jul 2022 12:11 WIB
Banyak parkir liar, lalin di kawasan dukuh atas macet (Anggi/detikcom)
Jakarta -

Pemerintah Kota Jakarta Pusat (Pemkot Jakpus) menyita 16 unit sepeda motor yang parkir liar di kawasan Dukuh Atas tempat Citayam Fashion Week (CFW). Berkaca Tebet Eco Park, aksi itu bisa-bisa memperkuat alasan untuk menyetop CFW.

Kepala Seksi Pengendalian Operasional (Dalops) Sudin Perhubungan Jakarta Pusat Ricky Hermawandi Jakarta, Rabu (27/7/2022), menjelaskan penertiban tersebut dilakukan karena sepeda motor diparkir di lahan bukan parkir resmi alias parkir lliar. Tepatnya, di sekitar Jalan Talang Betutu dan Tanjung Karang.

"Ada 16 kendaraan roda dua yang kami angkut. Mereka parkir di sekitar Jalan Talang Betutu, dekat lokasi CFWdan itu bukan lokasi parkir," kata Ricky seperti dikutip dari Antara.

Ricky menyebut saat dilakukan penertiban pada Selasa (16/7), sejumlah juru parkir liar melakukan protes kepada petugas gabungan. Para juru parkir liar itu protes dengan membubarkan kerumuman warga di sekitar Jalan Tanjung Karang, Dukuh Atas, Jakarta Pusat.

Penertiban parkir liar itu dilakukan untuk karena sudah mengganggu lalu lintas.

"Ya ada (protes), tetapi kami hanya menjalankan tugas terkait tertib parkir di tepi jalan, berdasarkan arahan Kasudin Perhubungan," kata Ricky.

Dinas Perhubungan DKI Jakarta juga meminta pengunjung CFW di Dukuh Atas, Jakarta Pusat, untuk menggunakan layanan transportasi umum karena tidak ada lahan parkir yang akomodatif di kawasan itu.

Berkaca Tebet Eco Park, parkir liar itu seharusnya tidak terjadi. Sebab, bisa-bisa alasan untuk menyetop Citayam Fashion Week, yang disebut-sebut gaya beda berwisata dan sudah mewabah ke daerah lain, dihentikan.

Mobil dan motor yang parkir sembarangan mengisi badan jalan mengganggu arus lalu lintas. Setiap akhir pekan, Tebet Eco Park yang diresmikan Gubernur Anies Baswedan pada April 2022, dipenuhi warga. Warga ke Tebet Eco Park untuk menikmati suasana taman bersama keluarga.

Kehadiran banyak pengunjung itu membuat menarik PKL mulai dari penjual makanan, minuman, balon, hingga mainan anak lainnya, untuk datang. Kehadiran PKL yang mangkal di tempat tidak semestinya bikin macet.

Bukan hanya PKL, mobil dan motor yang parkir di area tak semestinya di sekitar Tebet Eco Park juga menambah macet. Mereka menggunakan badan jalan, hingga trotoar di sekitar lokasi. Sepeda motor memenuhi hampir setengah badan Jalan Tebet Barat.

Dalam prosesnya, taman itu justru tidak bisa dikunjungi lagi, karena ditutup. Pertimbangannya, selain macet, warga sekitar menjadi terganggu.

Dukuh Atas Mudah Dijangkau Transportasi Umum

Lagipula, Kepala Dinas Perhubungan DKI Syafrin Liputo kawasan Dukuh Atas mudah dijangkau dengan cukup banyak moda transportasi umum melintas di sana. Dia menyebut ada lima layanan transportasi umum yang bisa dimanfaatkan pengunjung menuju Dukuh Atas, yakni TransJakarta yakni di Halte Dukuh Atas, Moda Raya Terpadu (MRT) di Stasiun Dukuh Atas, Kereta Rel Listrik (KRL) di Stasiun Sudirman.

Masyarakat dapat memarkirkan kendaraan pribadinya di stasiun atau kawasan parkir di dekat halte TransJakarta.



Simak Video "Video: Rencana Rute Baru Transjabodetabek, Bekasi-Dukuh Atas & Blok M-Ancol"

(fem/fem)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork