Di negara ini, karyawan dan pegawai mendapatkan gaji besar. Tetapi, sulit sekali buat mereka untuk menjadi kaya raya.
Negara dengan warga bergaji besar, tetapi susah kaya itu adalah Swiss. Tingginya gaji warga di sana tidak berbanding lurus dengan kekayaan.
Di Swiss, rata-rata penduduknya mendapatkan gaji Rp 85 juta per bulan. Rupanya, biaya hidup di Swiss teramat tinggi, sehingga gaji besar pun terasa pas-pasan. Swiss memang dikenal sebagai salah satu negara dengan biaya hidup paling mahal di dunia sejak lama. Pada 2020, tiga kota di Swiss yang paling mahal adalah Bern, Zurich, dan Geneva.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu biaya paling besar yang dikeluarkan penduduk Swiss adalah untuk sewa rumah. Semua ukuran rumah di Swiss diukur sesuai takaran layak kemanusiaan. Menurut Internations.org, harga rata-rata sewa rumah di Swiss adalah 2.000 CHF atau sekitar Rp 30 juta per bulan untuk apartemen satu kamar tidur. Adapun rata-rata biaya hidup di negara tersebut yakni 1.500 CHF atau sekitar Rp22 juta.
Sebagai gambaran, harga 12 butir telur sekitar Rp 107 ribu, dan setengah kilo daging ayam sekitar Rp 200 ribu.
Bagi penduduk yang masuk kategori keluarga sejahtera, mereka juga diharuskan membayar asuransi kesehatan, asuransi jiwa, dan dana pensiun untuk jaminan hari tua. Produktivitas para warga Swiss didasarkan pada gaji. Semakin tinggi gajinya, kelak dana pensiun yang didapatkan pun akan tinggi.
Semua warga, baik itu PNS, karyawan swasta, maupun petani semua akan menerima tunjangan sosial-kesejahteraan di hari tua. Besar tunjangan bernama AHV diambil dari pajak itu sekitar CHF2.500 per bulan.
Semakin tinggi gaji, pajaknya pun semakin besar. Menariknya, meski kondisi ekonominya pas-pasan, seorang karyawan biasa tidak akan hidup kekurangan. Sebab, pemerintah kota akan memfasilitasi karyawan dari hasil pajak orang-orang yang bergaji 4-5 kali dari mereka. Dengan uang tersebut, seseorang bisa memiliki hidup yang layak.
Meski begitu, Swiss juga menjadi rumah bagi sejumlah orang terkaya di dunia. Data dari Forbes menunjukkan Swiss memiliki 40 miliarder, banyak di antaranya menjadi kaya karena mewarisi perusahaan multinasional.
***
Artikel ii juga tayang di CNBC Indonesia. Klik di sini.
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum