Hak Jawab Tim Penguatan Fungsi Taman Nasional Komodo Soal Penolakan Warga

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Hak Jawab Tim Penguatan Fungsi Taman Nasional Komodo Soal Penolakan Warga

Wahyu Setyo Widodo - detikTravel
Minggu, 31 Jul 2022 16:10 WIB
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno menanggapi kenaikan tarif masuk kawasan TN Komodo saat Weekly Press Briefing, di Gedung Sapta Pesona, Senin (11/7/2022). Menparekraf mengatakan kenaikan tarif masuk kawasan untuk biaya konservasi jasa ekosistem.
Foto: Ilustrasi Komodo (dok. Kemenparekraf)

d. Melihat dari beberapa perubahan iklim secara umum terkait di wilayah studi seperti perubahan penggunaan lahan, desertifikasi/penggurunan, hilangnya biodiversitas, ketersediaan air, frekuensi badai, kesehatan lingkungan. (IPCC, 2000; 2016);

Penurunan oksigen laut adalah dampak paling serius akibat aktivitas manusia di lingkungan bumi, dalam 50 tahun terakhir, peningkatan wilayah dengan minim oksigen di laut sampai 4 kali, wilayah muara, teluk dan pesisir kadar oksigen rendah mencapai 10 kali (GO2NE-PBB, 2016);

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aktivitas tinggi dan bekerja pada kondisi suhu yang panas dan jika suhu rata-rata ambient meningkat, maka akan lebih banyak mengalami heat-stress. Panas berlebihan dapat membawa gangguan seperti dehidrasi, panas ruam, kram panas, kelelahan, pingsan, dan heatstroke. (NIOSH, 1986; Konestdoc, 2020). Sehingga perlu melihat perubahan yang terjadi di wilayah kajian dengan hasil Terjadi peningkatan suhu lokal sebesar 0,8 derajat Celcius, hal ini tentu karena adanya aktivitas manusia, emisi kendaraan bermotor, penggunaan energi.

e. Sampai dengan tahun 2045 jumlah satwa Komodo diperkirakan akan meningkat keberadaannya hingga 4000-4500 ekor. Hal ini sejalan dengan jumlah prey yang juga Masih cukup tersedia. Satwa Komodo ini berkembang biak dengan memangsa prey yang ada di ekosistemnya seperti Kerbau, Rusa dan Babi Hutan termasuk cakupan habitat komodonya.

ADVERTISEMENT

Terjadi perlambatan pertumbuhan pada Tahun 2033, karena keseimbangan perlahan mendekati titik maksimal kestabilan jumlah komodo dengan pakannya serta dapat terjadi penurunan jika habitat dan pakannya berkurang akibat perburuan liar perubahan iklim.

Kondisi saat ini yang mengalami penurunan adalah kelimpahannya, karena luasan habitat yang semakin berkurang akibat perubahan iklim, peningkatan suhu akan terjadi hingga tahun 2045 mencapai 0,8Β° Celcius, walaupun perubahan iklim terjadi secara global tetapi tentu daerah terdekat terlebih dahulu yang memberikan kontribusi adanya emisi yang dikeluarkan baik dari transportasi laut ataupun aktifitas lainnya.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Alice R. Jones, et. Al. (2020), dimana Komodo (Varanus komodoensis) adalah spesies endemik pulau yang terancam punah dengan distribusi terbatas secara alami, model memprediksi pengurangan habitat komodo dengan cakupan luas sebesar 8%-87% pada tahun 2050, yang mengarah pada penurunan hunian patch habitat sebesar 25%-97% dan penurunan kelimpahan sebesar 27%-99% di seluruh rentang spesies . (Penelitian tersebut sudah dibahas oleh berbagai media di seluruh dunia).

Pulau Padar Padat WisatawanPulau Padar Padat Wisatawan Foto: (dok. Tim Penguatan Fungsi TN Komodo)

f. Jika Jumlah kunjungan lebih dari nilai maksimal akan menyebabkan Jasa Ekosistem berkurang, 8 Prioritas dari 20 Jasa Ekosistem yang tersedia antara lain Jasa Ekosistem Sumberdaya Genetik, Jasa Ekosistem Biodiversitas, Jasa Ekosistem Penyediaan Air Bersih, Jasa Ekosistem Pengaturan Iklim, Jasa Ekosistem Produksi Primer (Oksigen), Jasa Ekosistem Ruang Hidup, Jasa Ekosistem Ecotourism, Jasa Ekosistem Estetika dan lainnya.

Sebagai contoh, perubahan perilaku komodo secara genetik, perubahan biodiversitas pada ekosistem dan habitat yang merupakan lingkungan komodo, air menjadi salah satu yang perlu tersedia untuk kenyamanan berwisata, serta produksi primer atau produktivitas Oksigen dari jumlah pohon terhadap karbondioksida yang dihasilkan oleh manusia dan transportasi, Jasa Ekosistem lainnya seperti, panas suhu, ketersediaan air wilayah, kapasitas tampung jumlah kapal di wilayah perairannya serta aktivitas lainnya.

Selanjutnya: Pertumbuhan Wisatawan dan Ekonomi



Simak Video "Video: Wisatawan Tertahan di Bandara Komodo Imbas Erupsi Lewotobi"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads