Welcome d'travelers !

Ayo share cerita pengalaman dan upload photo album travelingmu di sini. Silakan Daftar atau

ADVERTISEMENT

Kamis, 04 Agu 2022 12:30 WIB

TRAVEL NEWS

Sama Seperti Komodo, Destinasi Ini Juga Mulai Terapkan Tiket Masuk yang Mahal

Negara Bhutan
Bhutan menerapkan tarif yang nilainya hampir sama dengan Komodo Foto: (CNN Travel)
Jakarta -

Overtourism atau kunjungan wisatawan yang berlebihan menjadi momok yang menakutkan bagi sebuah destinasi. Cara yang biasa dipilih untuk mengatasinya adalah menerapkan tiket yang mahal atau membatasi pengunjung seperti di Taman Nasional Komodo.

Di dunia, penerapan pajak pengunjung bukan hal yang baru. Bhutan misalnya, menaikkan tarif kunjungan dari USD 65 (sekitar Rp 1 juta) menjadi USD 200 atau sekitar Rp 3 juta. Mengutip CNN, Kamis (4/8/2022) salah satu alasan penerapan tiket yang lebih mahal adalah kurangnya pendapatan akibat pandemi.

Destinasi lain yang berencana menerapkan tarif untuk pengunjung adalah Venesia, Italia. Venesia berencana menerapkan tiket masuk USD 10 bagi setiap turisnya, atau sekitar Rp 150 ribu. Tarif ini akan berlaku mulai 16 Januari 2023. Ini menjadikan Venesia sebagai kota pertama di dunia yang menerapkan tarif masuk buat pengunjung.

CNN juga menyoroti masalah mogok massal pelaku wisata di Labuan Bajo setelah ada kenaikan tarif masuk menjadi Rp 3,75 juta.

"Kenaikan tarif ini menimbulkan ketidakpastian buat kami," ujar seorang tour guide Leo Embo.

Kunjungan yang terus meningkat di Pulau Komodo

Data menunjukkan tren kunjungan wisatawan ke Taman Nasional (TN) Komodo meningkat signifikan selama 10 tahun terakhir, hingga 2019. Kemudian, pandemi membuat jumlah wisatawan pada 2020 - 2021 terjun bebas.

Pada 2014, jumlah wisatawan sekitar 100 ribu wisatawan. Di tahun 2019 menjadi dua kali lipatnya mencapai 200 ribu orang. Adapun di masa pandemi dengan pembatasan menjadi kurang dari 50 ribu.

Berdasarkan kajian yang dibuat oleh Tim Ahli Kajian Daya Dukung Daya Tampung Berbasis Jasa Ekosistem di Pulau Komodo, Pulau Padar, dan Kawasan Perairan di sekitarnya, diprediksi jumlah kunjungan wisatawan ke TN Komodo akan kembali melonjak setelah pembatasan dicabut.

Angkanya diprediksi mencapai hampir 300 ribu orang pada 2030 dan 480 ribu pada 2045. Padahal, jumlah pengunjung ideal di TN Komodo sebanyak 219 ribu per tahun atau maksimalnya 292 ribu per tahun.

Jumlah turis yang berlebihan di TN Komodo dinilai dapat mempengaruhi kenyamanan komodo atau Varanus komodoensis.

"Hasil kajian kami merekomendasikan adanya batasan kunjungan wisatawan Taman Nasional Komodo. Lewat skenario pembatasan yang disiapkan, jumlah pengunjung pada 2045 bisa ditekan tak sampai 280 ribu orang per tahun, meski pada 2030 proyeksinya sudah hampir 270 ribu per tahun," kata Tim Ahli Kajian Daya Dukung Daya Tampung Berbasis Jasa Ekosistem Irman Firmansyah, di Pulau Komodo, Pulau Padar, dan Kawasan Perairan.



Simak Video "Sepasang Komodo Bakal Didatangkan ke Taman Margasatwa Ragunan"
[Gambas:Video 20detik]
(ddn/ysn)
BERITA TERKAIT
BACA JUGA