Ricuh Tarif Komodo, Susi Pudjiastuti Ikut Sentil Sandiaga

Femi Diah - detikTravel
Kamis, 04 Agu 2022 17:07 WIB
Sandiaga Uno dan Susi Pudjiastuti saat bertemu di Pangandaran beberapa waktu lalu. Foto: Twitter/Sandiaga Uno
Jakarta -

Penerapan tiket baru ke Pulau Komodo dan Pulau Padar disorot banyak pihak. Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti turut menyentil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno.

"dear Pak Sandi, why again such ignorance decision taking place again ?? why the basic common sense on Pricing over people livelyhood never get recognition ?? why ?? Borobudur Rp 750.000 was alot of money .. and this Rp 3.750.000 ?? why ? why ? why ?" cuit Susi dalam akun Twitter-nya pada 3 Agustus 2022.

Dalam cuitan itu Susi mempertanyakan alasan Sandiaga menaikkan tarif ke Pulau Komodo dan Pulau Padar yang mengulang kesalahan saat mengumumkan tarif mahal mendaki Candi Borobudur. Susi menilai keputusan itu sama-sama tidak masuk akal.

Sama seperti kenaikan harga tiket mendaki Candi Borobudur, tiket ke Pulau Komodo dan Pulau Padar juga terkesan buru-buru. Sebagai gambaran, tiket baru Komodo diumumkan melalui media pada 29 Juli, tetapi Menteri Sandiaga menyebut belum ada koordinasi di tingkat menteri pada 1 Juli.

Tim Penguatan Taman Nasional Komodo menyebut harga baru ke Pulau Komodo dan Pulau Padar selama satu tahun untuk per orang itu merupakan hitung-hitungan dari sejumlah hal dan bukan sekadar tiket ke Taman Nasional Komodo.

Penerapan biaya kontribusi ini akan digunakan untuk upaya konservasi meliputi manajemen kunjungan, pengelolaan sampah, pemulihan terumbu karang yang rusak, pemberdayaan masyarakat lokal, optimalisasi pengawasan dan pengamanan kawasan yaitu terkait perburuan liar, pemancingan ilegal, penggunaan pukat harimau dan overfishing, serta berbagai isu dan permasalahan lain di kawasan yang mengancam habitat komodo dan ekosistem di dalamnya.

Susi mencuitkan kalimat itu sebagai balasan unggahan Sandiaga soal tarif baru ke Pulau Komodo dan Pulau Padar.

"Teruntuk teman-teman pelaku pariwisata & ekonomi kreatif khususnya wilayah Manggarai Barat, NTT, mari kita duduk bersama, berdialog cari solusi terkait hal ini," cuit Sandi.

Dalam cuit lanjutannya, Sandi menyebut kenaikan harga di Taman Nasional Komodo menjadi upaya untuk melestarikan habitat asli Komodo yang wajib dijaga. Dia juga bilang kalau Nusa Tenggara Timur (NTT) masih punya alternatif destinasi wisata untuk melihat langsung Komodo, yaitu Pulau Rinca yang harga tiket masuknya tidak ada kenaikan sama sekali.

Kenaikan harga ke Pulau Komodo dan Pulau Padar menjadi polemik. Asosiasi pelaku wisata lokal bahkan sampai mogok melayani wisatawan. Mereka mengancam akan melakukannya selama satu bulan. Namun pemerintah NTT menyatakan sekitar 19 asosiasi pelaku wisata sudah menyetujui kenaikan tarif.



Simak Video "Video: Sandiaga Uno dan UMA Siap Investasi USD 300 Juta untuk Industri Film RI"

(fem/ddn)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork