Turis Portugal Jatuh di Rinjani, Evakuasi Terkendala Jalur-Cuaca

Ahmad Viqi - detikTravel
Minggu, 21 Agu 2022 09:11 WIB
Proses evakuasi di Gunung Rinjani. Foto: Istimewa
Lombok Timur -

Proses evakuasi seorang pendaki asal Portugal yang jatuh di puncak Rinjani pada Jumat (19/8/2022) belum berhasil dilakukan karena terkendala jalur dan cuaca.

Pada Jumat (19/8) pagi waktu setempat seorang Trekking Organizer (TO) bernama Ruddy Trekker melaporkan bahwa salah satu tamunya mengalami kecelakaan dan terjatuh di lereng bagian barat laut Gunung Rinjani. Lokasi jatuhnya korban berjarak sekitar 150 meter.

Dalam rilis yang diterbitkan oleh Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) disebutkan bahwa pada Jumat (19/8) sekitar pukul 14.21 WITA mereka menurunkan sebanyak 35 personil gabungan untuk melakukan proses evakuasi. Tim ini tiba di Shelter Emergency Plawangan Sembalun pada pukul 19.26 WITA.

Kemudian pada Sabtu (20/8) sekitar pukul 05.30 WITA tim evakuasi bergerak menuju lokasi. Tim evakuasi tiba di puncak Gunung Rinjani pada pukul 11.57 WITA dan melakukan persiapan untuk menuju lokasi jatuhnya korban.

Pada pukul 15.15 WITA tim berhasil turun ke lokasi korban dan berupaya melakukan tindakan evakuasi. Namun jasad korban belum dapat dievakuasi karena terkendala jalur serta suhu dan kondisi yang semakin gelap.

Kasi Operasi dan Siaga Kantor Search and Rescue (SAR) Mataram Muhdar mengkonfirmasi bahwa proses evakuasi pada hari pertama belum membuahkan hasil. Hal ini disebabkan oleh jalur yang terlalu ekstrem dan cuaca yang tidak mendukung.

"Hingga sore tadi hasilnya korban belum bisa dievakuasi dari Gunung Rinjani. Hanya ini yang dapat kami laporkan sampai dengan malam ini," kata Muhdar via WhatsApp, Sabtu malam (20/8/2022) seperti dikutip detikBali.

Muhdar mengungkapkan kondisi jalur dan cuaca menjadi penghalang utama. Menurutnya, jalur evakuasi korban cukup sulit ditambah dengan kondisi cuaca di sore hari yang semakin gelap dan suhu yang semakin dingin.

Berdasarkan rilisnya, disebutkan bahwa upaya evakuasi akan dilanjutkan hari ini, Minggu (21/8). Selama proses evakuasi ini berlangsung, jalur pendakian dari Plawangan Sembalun menuju Puncak Rinjani ditutup sementara.

Hal ini dikonfirmasi oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha Balai Taman Nasional Gunung Rinjani Dwi Pangestu kepada tim detikBali.

"Jadi selama proses evakuasi berlangsung para pendaki hanya diperbolehkan sampai camp Plawangan Sembalun. Jalur menuju puncak Rinjani untuk sementara ditutup. Pukul 18.37 WITA, tim memutuskan untuk melanjutkan kegiatan evakuasi hari Minggu, 21 Agustus 2022," kata Dwi.

Tim evakuasi pertama yang berhasil menuju lokasi bersama dengan seluruh tim gabungan kini bermalam di Plawangan Sembalun. Rencananya tim evakuasi kedua akan diturunkan untuk evakuasi pada hari kedua, Minggu (21/8).

"Seluruh personel saat ini sedang bermalam di Plawangan Sembalun, mulai dari TNI-Polri, Basarnas, SAR, TNGR, BPBD, dan semuanya. Tim pertama juga sedang dalam posisi kelelahan. Jadi tim kedua akan menggantikan tim pertama. Sekarang semua di lokasi camp terakhir di Plawangan," kata Muhdar.

Asesmen Jalur Evakuasi

Humas Search and Rescue (SAR) Mataram I Gusti Lanang Wiswananda mengatakan, tim melakukan asesmen jalur evakuasi pendaki jatuh pada Sabtu siang.

"Tim pertama sampai puncak sekitar siang tadi. Tim lain menyusul, mengingat jalur ke puncak cukup panjang," katanya.

Seluruh personel di lokasi pendaki jatuh melakukan pemantauan metode evakuasi. Seluruh tim melakukan asesmen terkait jalur evakuasi, teknik evakuasi, dan keselamatan evakuasi.

Menurut Lanang, jika melihat kondisi jalur evakuasi di bagian sisi barat tebing Puncak Gunung Rinjani, diperkirakan evakuasi korban belum dapat dilakukan pada hari Sabtu.

"Kami baru hanya bisa asesmen dan pemasangan sistem peralatan, itu juga sangat tergantung kondisi cuaca di TKP," ujarnya.

Dia mengatakan tim belum bisa melakukan proses evakuasi korban dan kemungkinan akan dilakukan besok pagi.

"Mudah-mudahan situasi dan kondisi mendukung. Besok pagi juga belum tentu bisa (dievakuasi), karena sangat tergantung situasi dan kondisi cuaca," kata Lanang.

Pada kesempatan terpisah Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani Dedy Asriady mengatakan, evakuasi menggunakan metode vertical rescue.

"Nanti kita lihat prosesnya ya. Kita doakan tim evakuasi bisa melakukan dan berjalan lancar," ujarnya.

Artikel ini telah tayang di detikBali.



Simak Video "Video: Turis Brasil Jatuh ke Jurang 200 Meter saat Mendaki Rinjani"

(ysn/ysn)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork