Jepang Damai dengan COVID, Eh Kasusnya Naik Jadi 200 Ribu per Hari

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Jepang Damai dengan COVID, Eh Kasusnya Naik Jadi 200 Ribu per Hari

Putu Intan - detikTravel
Rabu, 24 Agu 2022 12:04 WIB
Foreign tourists wearing protective masks to help curb the spread of the coronavirus take a selfie at a shopping street at the Asakusa district Friday, June 10, 2022, in Tokyo. Japan on Friday eased its borders for foreign tourists and began accepting applications, but only for those on guided package tours who are willing to follow mask-wearing and other antivirus measures as the country cautiously tries to balance business and infection worries. (AP Photo/Eugene Hoshiko)
Ilustrasi wisata Jepang. Foto: AP/Eugene Hoshiko
Tokyo -

Jepang kini melonggarkan aturan masuk untuk turis asing yang ingin berwisata di sana. Pintu dibuka lebar meski jumlah kasus COVID-19 tinggi.

Pelonggaran ini terlihat dari kuota turis yang diizinkan masuk Jepang dinaikkan menjadi dua kali lipat. Selain itu, Jepang juga menghapus aturan tes COVID-19 ketika sudah masuk ke Negeri Sakura. Langkah ini mendapat sorotan lantaran sebelumnya negara itu sangat ketat memberlakukan persyaratan masuk.

Sebelumnya, pemerintah Jepang menetapkan batas jumlah wisatawan asing yang masuk adalah 20.000 orang. Bulan depan, jumlah bakal dinaikkan menjadi 50.000 orang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian, pemerintah Jepang juga mempertimbangkan pelonggaran syarat pengujian COVID-19 secara bertahap. Mereka awalnya juga sudah membebaskan orang yang divaksin penuh untuk masuk Jepang.

Saat ini, setiap wisatawan harus menyerahkan hasil negatif tes PCR yang diambil dalam waktu 72 jam setelah keberangkatan ke Jepang.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, dilansir dari Reuters, Rabu (24/8/2022) Kepala Sekretaris Kabinet Hirokazu Matsuno menolak berkomentar mengenai pelonggaran perbatasan ini. Ia masih mengatakan, dilonggarkan atau tidaknya aturan tergantung dari kondisi COVID-19 di Jepang dan luar negeri.

"Seiring dengan pengambilan langkah pencegahan penularan, kami juga akan mempromosikan kegiatan ekonomi dan dengan tindakan pengendalian perbatasan, kami akan melonggarkannya secara bertahap sambil menjaga kedua hal ini tetap seimbang," kata dia.

Senada dengan Matsuno, Kementerian Luar Negeri Jepang mengatakan mereka mengetahui soal pelonggaran ini namun masih enggan memberikan keterangan lebih lanjut. Mereka masih menunggu keputusan Kementerian Kesehatan yang memiliki kewenangan atas pengendalian COVID-19 di perbatasan. Kementerian Kesehatan juga belum mengungkapkan komentar hingga saat ini.

Jepang sendiri mulai perbatasan untuk wisatawan pada bulan Juni. Ini merupakan kali pertama turis asing dapat berwisata ke Jepang dalam dua tahun terakhir. Kendati begitu, mereka juga hanya diizinkan berwisata dalam grup dan berpemandu.

Di sisi lain, kasus COVID-19 di Jepang sebenarnya masih tinggi dan terus naik. Selama sepekan, jumlah rata-rata kasusnya 218.000 per hari dan pada 21 Agustus 2022 mencapai puncak tertinggi yakni 226.088 kasus.




(pin/ddn)

Hide Ads