Makan Minum di Air Mancur Keramat, Ia Didenda Rp 6,7 Juta

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Makan Minum di Air Mancur Keramat, Ia Didenda Rp 6,7 Juta

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Sabtu, 10 Sep 2022 07:11 WIB
Air mancur Fontana dei Catecumeni
Air mancur Fontana dei Catecumeni Italia (Foto: CNN)
Jakarta -

Seorang traveler harus membayar mahal karena makan minum sembarangan. Ia didenda hampir tujuh juta rupiah karena melakukannya di air mancur keramat.

Melansir CNN, Sabtu (10/9/2022), seorang turis Amerika ke Roma telah didenda € 450 atau Rp 6,7 juta karena makan dan minum sambil duduk di sisi air mancur. Dia melanggar aturan kesopanan saat kota menghadapi overtourism.

Pria berusia 55 tahun itu memilih tepi Fontana dei Catecumeni untuk makan camilan sekitar pukul 01.00 waktu setempat, kata polisi setempat kepada CNN.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Petugas langsung turun tangan ketika pria itu berniat untuk minum dan makan di bagian air mancur. Ia melanggar aturan yang dirancang untuk melindungi air mancur.

Air mancur ini dibangun pada tahun 1588-89 oleh arsitek dan pematung Giacomo della Porta dan dipugar pada tahun 1997.

ADVERTISEMENT

Destinasi itu dilindungi oleh aturan yang pertama kali diperkenalkan pada 1970-an untuk melindungi air mancur bersejarah, patung, dan monumen lainnya.

Aturan itu diperbarui dengan fokus pada menjaga kesopanan lingkungan kota dan telah berlaku sejak 2019.

Polisi setempat mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah melakukan lebih dari 300 pemeriksaan pada akhir pekan lalu. Mereka gencar patroli jalanan menegakkan aturan termasuk pembatasan volume musik yang dimainkan di bar.

Undang-undang tersebut juga mencakup larangan minum di jalan, mengatur pub merangkak dan berenang di air mancur kota.

Petugas polisi dapat mengenakan denda dan bahkan melarang orang dari area tertentu hingga 48 jam. Pelanggar berulang dapat dilarang hingga 60 hari.

Ketika aturan kesopanan diperkenalkan, dewan kota mengatakan mereka ada di sana untuk menangani banyak aspek kehidupan kota, dengan perhatian khusus untuk menghormati warisan seni dan budaya ibu kota.

Mereka juga ingin mengatasi gejala overtourism karena berjuang menghadapi banyaknya pengunjung. Sebelum pandemi virus Corona, Roma menerima sekitar 10 juta pengunjung setiap tahun.




(msl/fem)

Hide Ads