Geopark Maros Pangkep resmi masuk ke dalam bagian UNESCO Global Geopark. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno pun bersyukur dan merencanakan pengembangan potensi dari Maros Pangkep.
Kawasan Geopark Maros Pangkep resmi masuk sebagai bagian dari UNESCO Global Geopark (UGG). Itu berdasarkan hasil rapat dewan UNESCO Global Geopark di Thailand.
"Alhamdulillah dalam rapat dewan council UGG telah diputuskan untuk menerima pengajuan Geopark Maros Pangkep sebagai UNESCO Global Geopark," kata General Manager Badan Pengelola Geopark Maros Pangkep Dedy Irfan dalam keterangan pers dan dikutip dari Antara, Selasa (6/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menyikapi kabar gembira ini, Sandiaga Uno ikut bersyukur dengan capaian baru dari Geopark Maros Pangkep. Hal ini dia sampaikan dalam The Weekly Brief with Sandi Uno, Senin (12/9/2022).
"Geopark Maros Pangkep Alhamdulillah masuk menjadi UNESCO global geopark. Saya ucapkan selamat dan ke depan kita akan bangun ekosistemnya. Sudah ada beberapa fungsi di sana tapi akan kita tingkatkan dan juga kita harapkan dampak positif terhadap ekonomi lokal seperti terbukanya Pulau Nusa dan lapangan kerja seluas-luasnya," ujar Sandiaga.
![]() |
Tentang Geopark Maros Pangkep
Geopark Maros Pangkep membentang di dua kabupaten, yakni Kabupaten Maros dan Kabupaten Pangkajene Kepulauan. Kawasan itu memiliki daratan seluas 223.629 hektare dan Kepulauan Spermonde dengan luas 88.965 hektare.
Di Geopark Maros Pangkep juga memiliki kawasan karst. Karst merupakan daerah yang terdiri atas batuan kapur yang berpori sehingga air dipermukaan tanah selalu merembes dan mengalir ke dalam tanah.
Karst Maros Pangkep termasuk salah satu karst kelas dunia yang memiliki keindahan, keunikan, flora dan fauna, nilai-nilai ilmiah dan sosial budaya yang tinggi. Area ini merupakan kawasan karst terbesar kedua di dunia setelah China Selatan.
![]() |
Karst Maros Pangkep punya ratusan gua yang pernah ditinggali manusia prasejarah. Budaya masa lalu tergambar melalui peninggalan lukisan prasejarah berusia 40 ribu tahun. Di dalamnya juga menjadi tempat hidup jutaan spesies kupu-kupu yang mendapatkan julukan "Kingdom of Butterfly".
Sebagai geopark, terdapat berbagai destinasi pariwisata berbasis alam nan berkelanjutan yang ada di Maros-Pangkep. Mulai dari geosite, biological site, dan cultural site.
(sym/ddn)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!