Antrian Menuju Peti Mati Ratu Elizabeth Membludak, Waktu Tunggunya 14 Jam

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Antrian Menuju Peti Mati Ratu Elizabeth Membludak, Waktu Tunggunya 14 Jam

Yasmin Nurfadila - detikTravel
Sabtu, 17 Sep 2022 12:41 WIB
LONDON, ENGLAND - SEPTEMBER 16:  Members of the public file past the coffin of Queen Elizabeth II, draped in the Royal Standard with the Imperial State Crown and the Sovereigns orb and sceptre, lying in state on the catafalque in Westminster Hall, at the Palace of Westminster, ahead of her funeral on Monday, on September 16, 2022 in London, England. Members of the public are able to pay respects to Her Majesty Queen Elizabeth II for 23 hours a day until 06:30 on September 19, 2022.  Queen Elizabeth II died at Balmoral Castle in Scotland on September 8, 2022, and is succeeded by her eldest son, King Charles III. (Photo by Yui Mok - WPA Pool/Getty Images)
Antrian publik yang ingin memberikan penghormatan terakhir kepada Ratu Elizabeth. Foto: Getty Images/WPA Pool
London -

Lokasi pembaringan peti mati Ratu Elizabeth dibuka untuk umum. Namun kini ditutup untuk sementara karena antriannya membludak.

Sejak diterbangkan ke London dan dipindahkan ke Westminster Hall, peti mati Ratu Elizabeth II memang dapat dikunjungi oleh umum. Setiap orang mendapatkan kesempatan untuk memberikan penghormatan terakhirnya kepada sang Ratu.

Untuk mengunjungi lokasi pembaringan Ratu Elizabeth ini, publik perlu mengantri terlebih dahulu. Namun, saking banyaknya yang ingin memberikan penghormatan terakhir, antrian ke lokasi pembaringan Ratu ini dihentikan sementara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir dari Metro UK, orang-orang telah diperingatkan untuk tidak mengikuti antrian menuju pembaringan Ratu Elizabeth. Sebab akses masuk ke area ini ditutup selama setidaknya 6 jam ke depan.

Hal ini dilakukan karena area Westminster Hall telah mencapai kapasitas maksimumnya. Antrian warga yang ingin berkunjung sudah mengular jauh hingga ke ujung jalan di Southwark Park, bagian tenggara London.

ADVERTISEMENT
Long queues of people along Shad Thames at Butlers Wharf wait patiently in line to see Queen Elizabeth II lying in state at Westminster Hall on 15th September 2022 in London, United Kingdom. At this time to queue was approximately 4 miles long with people waiting 8 hours. For 4 days before the state funeral, well wishers and mourners will have the opportunity to file past the coffin to pay their respects. (photo by Mike Kemp/In Pictures via Getty Images)Antrian masyarakat yang ingin melihat peti mati Ratu Elizabeth di sepanjang Shad Thames, London. Foto: In Pictures via Getty Images/Mike Kemp

Dengan antrian sepanjang itu, diperkirakan waktu tunggu untuk sampai ke peti mati Ratu dapat mencapai 14 jam lamanya. Ditaksir ada ribuan orang yang terlibat dalam antrian ini. Panjang antriannya kini sudah mencapai 4,5 mil atau 7,2 kilometer.

Penutupan akses masuk antrian ini diumumkan oleh Departemen Digital, Budaya, Media, dan Olahraga.

"Southwark Park telah mencapai kapasitas. Entri akan dijeda setidaknya selama 6 jam. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini," tulis Departemen tersebut melalui akun Twitter resminya.

Meski begitu, dilaporkan oleh Metro UK bahwa orang-orang tampaknya tak mengetahui perihal penutupan entri tersebut. Sehingga banyak dari mereka yang tetap datang ke area Southwark Park.

Banyak warga Inggris yang sengaja datang dari jauh untuk memberikan penghormatan terakhirnya pada sang Ratu. Meski telah mengetahui bahwa antrian memakan waktu yang cukup lama, namun mereka tetap bersikeras mengantri untuk menunjukkan rasa hormatnya.

Salah satu warga yang ikut mengantri adalah Melanie Pickman (50), seorang perawat yang berasal dari Swansea, Wales. Ia berangkat dari rumahnya pada pukul 11 pagi dan berhasil masuk antrian sekitar pukul 3 sore kemarin.

Ia mengatakan bahwa anaknya menganggapnya gila karena nekat berangkat meski mengetahui antreannya sangat panjang.

"Saya hanya berpikir bahwa saya perlu datang. Kita tidak akan pernah melihat ini lagi. Dia (Ratu Elizabeth) melayani negara kita untuk waktu yang lama. Kita berutang padanya untuk menunjukkan rasa hormat," ujarnya.

"Dia mungkin Ratu, tetapi dia juga ibu, bibi, dan nenek seseorang. Saya hanya berpikir dia adalah bagian dari kita juga. Kita beruntung memilikinya," Melanie menambahkan.




(ysn/fem)

Hide Ads