Welcome d'travelers !

Ayo share cerita pengalaman dan upload photo album travelingmu di sini. Silakan Daftar atau

ADVERTISEMENT

Senin, 19 Sep 2022 07:38 WIB

TRAVEL NEWS

Turis Mau Senang-senang, eh Kena Jebakan Betmen Tiket Pesawat

Femi Diah
detikTravel
BANGKOK, THAILAND - MARCH 11:  Empty tuk tuks parked outside The Grand Royal Palace, one of Thailands most popular tourist attractions, on March 11, 2020 in Bangkok, Thailand. According to the Tourism Authority of Thailand, February saw a 44.3% drop in the number of tourist arrivals compared to last year due to the recent spread of Covid-19, a new strain of coronavirus originating in Wuhan, China. Chinese tourists make up the majority of tourism spending in Thailand, which accounts for 11% of the countrys GDP. This February Chinese tourism numbers were down by 85.3% due to travel restrictions.  (Photo by Lauren DeCicca/Getty Images)
Ilustrasi wisata Bangkok (Foto: Getty Images/Lauren DeCicca)
Bangkok -

Seorang turis Inggris terjebak di Thailand gegara tiket pulang ke negaranya dibatalkan dua minggu sebelum penerbangan. Eh, dia harus tombok untuk bisa pulang.

Turis Inggris yang terjebak di Thailand itu adalah Paul Henstock. Dia seorang sopir taksi dari Nottingham.

Paul berharap dapat menjalani liburan dengan menyenangkan di Bangkok. Kota itu merupakan impian liburannya sejak lama. Dia nabung selama tiga tahun untuk bisa menuntaskan rencananya itu.

Awalnya, semua berjalan sesuai rencana. Dia terbang ke Bangkok dan jalan-jalan di ibu kota Thailand itu.

Tetapi, kisah manis itu berbalik saat pria 54 tahun tersebut menerima pesan tidak menyenangkan pada 31 Agustus. Dalam pesan itu disebutkan bahwa penerbangannya pulang ke Inggris dengan maskapai Scoot dibatalkan.

Paul, yang sudah berada di Thailand selama hampir dua bulan saat itu, segera menelepon agensi lastminute.com untuk mengatur penerbangan pulang lainnya. Sebab, dia masa liburannya habis dan harus segera kembali bekerja.

"Saya harus terbang pulang pada 11 September, yang hanya tinggal beberapa hari lagi, tetapi pada hari Rabu pagi saya bangun dengan pesan dari lastminute.com yang mengatakan bahwa penerbangan saya dibatalkan," kata Paul seperti dikutip Mirror.

"Saya lakukan apa saja untuk pulang. Saya beli kartu telepon. Kemudian, saya butuh 42 menit untuk menghubungi kantor maskapai penerbangan Scoot," dia menjelaskan.

Tetapi, Paul sungguh dibuat terkejut dengan solusi dari maskapai.

"Pada dasarnya saya ditawari uang kembali sekitar 480 pound sterling (sekitar Rp 8,2 juta) berupa voucher. Itu berarti saya tidak dimasukkan dalam jadwal penerbangan terdekat dengan voucher itu," ujar Paul.

"Dan, voucher itu jauh lebih murah ketimbang harga tiket pesawat. Penerbangan langsung termurah pada tanggal itu adalah 1.285 pound sterling atau sekitar Rp 21,9 juta. Saya marah dong," kata dia lagi.

Saat pusing harus membayar tiket pesawat dengan harga mahal itu, Paul mendapatkan tekanan tambahan. Visanya habis pada 18 September.

"Satu-satunya cara saya berhasil terbang pulang adalah mendapatkan tiket di hari tepat saat visa saya habis, pada tanggal 18. Itu pun saya harus terbang ke Finlandia lebih dulu, baru kemudian ke Inggris. Harga tiketnya 800 pound sterling, masih jauh dari voucher yang diberikan maskapai bukan," dia menambahkan.

Paul membagikan pengalaman itu agar bisa menjadi pelajaran bagi turis lain. terutama buat turis seperti dirinya yang harus bekerja keras demi sebuah liburan impian.



Simak Video "Sandiaga Bicara Kemungkinan Harga Tiket Pesawat Turun untuk Gaet Turis"
[Gambas:Video 20detik]
(fem/fem)
BERITA TERKAIT
BACA JUGA