Seorang pria di China terjebak di dalam balon udara yang dinaiki selama 2 hari. Dia pun terbawa angin sejauh 320 kilometer sampai ke perbatasan Rusia.
Beruntung pria itu ditemukan otoritas setempat dalam kondisi selamat. Dilansir detikTravel dari Associated Press, Selasa (20/9/2022), awalnya pria yang hanya diketahui punya nama belakang Hu itu, pergi mencari kacang pinus bersama dengan seorang teman.
Mereka pergi mencari kacang pinus di sekitar hutan provinsi Heilongjiang, sebelah timur laut China. Untuk memudahkan dalam memanen kacang pinus yang berada di pucuk pohon, mereka pun menggunakan balon udara yang diisi gas hidrogen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun sayang, ketika sedang mengumpulkan kacang pinus, balon udara yang mereka naiki kehilangan kendali dan terbang ditiup angin. Satu orang penumpang berhasil melompat ke tanah, sementara Hu gagal melompat dan terjebak di dalam balon udara itu.
Dia malah ikut terbawa angin. Pencarian pun dilakukan tim SAR untuk menemukan Hu dan juga balon udara yang dia naiki.
Baca juga: China Imbau Warga Tak Sentuh Orang Asing |
Petugas berhasil menghubungi nomor ponsel Hu sehari berselang setelah mendapat sinyal. Dia pun diberi instruksi bagaimana cara untuk mengempeskan balon udara itu secara perlahan-lahan, sehingga dia bisa mendarat dengan selamat.
Butuh waktu sehari lagi sampai akhirnya Hu berhasil mendaratkan balon udara itu dengan selamat di permukaan tanah. Posisi mendarat Hu dari titik awal dia hilang, terpisah jarak sekitar 320 kilometer jauhnya.
Saat ditemukan, posisi Hu sudah berada di daerah Fangzheng yang dekat sekali dengan perbatasan Rusia. Hu ditemukan dalam kondisi sehat, meski dia mengaku menderita sakit pada bagian pinggang bawah karena berdiri terus selama 2 hari.
Oleh petugas, Hu yang diketahui berusia 40 tahunan langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan medis. Hailin Forestry Administration membenarkan insiden tersebut, namun menolak memberikan detail lebih lanjut.
(wsw/fem)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum