Konon, tradisi Omed-omedan berasal dari warga Kerajaan Puri Oka yang terletak di Denpasar Selatan. Suatu hari, Raja Puri Oka yang sedang sakit keras marah-marah, sebab terganggu dengan adanya suara berisik dari kegiatan Omed-omedan yang awalnya hanya menjadi permainan.
Namun, begitu Sang Raja keluar dan melihat permainan omed-omedan ini, dia konon sembuh dari penyakitnya. Sejak itulah, Sang Raja memerintahkan warga agar omed-omedan diselenggarakan secara rutin setiap Ngembak Gni atau sehari selepas Hari Raya Nyepi.
Menurut cerita warga setempat, tradisi omed-omedan sempat tidak dilaksanakan oleh masyarakat Desa Sesetan. Namun, muncul kejadian aneh, yaitu ada dua ekor babi yang saling berkelahi di depan pelataran Pura.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kejadian itu pun dianggap sebagai sebuah pertanda buruk. Sejak saat itu tradisi Omed-omedan kembali digelar dan masih diwariskan hingga kini.
Sesetan Heritage Omed-Omedan Festival
Sejak beberapa tahun terakhir, tradisi Omed-omedan dirangkai dengan kegiatan bertajuk Sesetan Heritage Omed-Omedan Festival (SHOF). Pengunjung yang ingin menyaksikan Omed-omedan juga dapat menikmati rangkaian acara lainnya seperti pementasan seni hingga pertunjukan musik.
Tak hanya itu, festival ini juga menghadirkan sejumlah booth UMKM setempat.
Menurut tulisan I Wayan Didik Roy Mahardika berjudul Festival Heritage Omed-omedan sebagai Daya Tarik Wisata di Sesetan, Denpasar dalam Jurnal JUMPA (Volume 1 Nomor 2, Januari 2015), pelaksanaan SHOF tersebut menunjukkan tradisi Omed-omedan di Banjar Kaja Desa Sesetan sudah tersentuh modernisasi. Modernisasi yang dimaksud adalah perubahan manajemen dalam pengelolaan Omed-omedan menjadi semakin profesional dan terencana.
Itulah sebabnya, kegiatan tahunan ini sering ditunggu-tunggu dan menarik wisatawan Nusantara maupun wisatawan mancanegara.
----
Artikel ini telah naik di detikBali dan bisa dibaca selengkapnya di sini.
Simak Video "Video Keseruan Omed-omedan, Tradisi Turun Temurun di Bali Setelah Nyepi"
[Gambas:Video 20detik]
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!