Stadion Kanjuruhan berduka. Stadion yang menjadi kandang Arema sejak 2004 itu jadi saksi bisu tragedi mengerikan yang tewaskan banyak orang.
Stadion kebanggaan Arema dirundung duka mendalam. Tadi malam, selepas pertandingan antara Arema melawan Persebaya, terjadi bentrokan yang menewaskan lebih dari 100 orang.
Berdasarkan informasi terakhir yang disampaikan oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, hingga pukul 09.30 WIB korban meninggal dari Tragedi Kanjuruhan ini berjumlah 129 orang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi update yang terkonfirmasi 129 korban dinyatakan meninggal dunia," ujar Khofifah di Mapolres Malang, Minggu (10/9/2022) seperti dikutip detikJatim.
Sementara itu, korban yang dirawat sejauh ini dikonfirmasi berjumlah 186 orang. Terus bertambah setelah sebelumnya baru terkonfirmasi ada 180 orang.
Stadion Kanjuruhan merupakan stadion yang terletak di Kepanjen, Kabupaten Malang. Berdasarkan informasi dari laman Wearemania, Stadion yang menjadi kandang resmi Arema sejak 2004 itu telah dibangun sejak tahun 1997. Pembangunan Stadion ini menghabiskan biaya sebesar Rp 35 miliar.
Setelah pembangunannya selesai, Stadion Kanjuruhan kemudian diresmikan oleh Presiden RI kelima Megawati Soekarno Putri pada tanggal 4 Juni 2004. Peresmian ini ditandai dengan diadakannya sebuah laga uji coba di tengah musim Liga Indonesia Divisi I tahun 2004 antara Arema melawan PSS Sleman.
Pertandingan uji coba tersebut dimenangkan oleh Arema dengan skor 1-0. Laga uji coba ini juga menjadi penanda pindahnya Arema dari Stadion Gajayana, Kota Malang ke Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang.
Meski telah berpindah secara resmi, namun stadion ini baru digunakan penuh sebagai kandang Arema pada Liga Indonesia musim 2006. Pada musim 2005, pertandingan kandang Arema masih diadakan bergantian antara Stadion Gajayana dan Kanjuruhan.
(ysn/ysn)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!