Pramugari Maskapai Ini Dilarang Terlalu Seksi, Pakai Pakaian Dalam yang Layak

Bukan rahasia lagi bahwa maskapai penerbangan terjadwal memiliki serangkaian aturan yang wajib dipatuhi awak kabin. Tetapi maskapai yang satu ini bikin memo yang agak nyeleneh buat awak kabinnya. Mereka meminta awak kabin mengenakan 'pakaian dalam' yang layak.

Mengutip TimesNow, Senin (3/10/2022), pimpinan maskapai Pakistan International Airlines (PIA) bersikeras bahwa pakaian yang tidak pantas yang dikenakan awak kabin telah meninggalkan "kesan buruk" dan "menggambarkan citra negatif" maskapai, PIA telah menyatakan bahwa mengenakan pakaian dalam adalah suatu keharusan.

"Kami mengamati dan sangat prihatin atas perilaku beberapa awak kabin cenderung berpakaian santai saat bepergian antar kota, menginap di hotel, dan mengunjungi berbagai kantor. Pakaian seperti itu meninggalkan kesan buruk pada pemirsa dan menggambarkan citra negatif tidak hanya individu, tetapi juga organisasi, " begitu tulis memo internal yang dikirim oleh General Manager (Layanan Penerbangan) PIA, Aamir Bashir kepada awak kabin.

"Pakaian yang dikenakan oleh laki-laki dan perempuan harus sesuai dengan budaya dan moral bangsa kita," saran Bashir.

Untuk menegakkan aturan yang sangat aneh ini, maskapai juga telah menginstruksikan para officer untuk memantau awak kabin setiap saat dan mengawasi setiap "penyimpangan" dari aturan. Setiap pelanggaran akan dilaporkan.

Memo ini langsung mendapat kritikan dari netizen.

[Gambas:Twitter]

Didirikan pada tahun 1946, Pakistan International Airlines adalah layanan udara komersial terbesar di Pakistan dan memiliki armada 30 pesawat yang beroperasi di tujuan domestik maupun luar negeri.

Klarifikasi Maskapai PIA

Namun mengutip Times of India, kurang dari 24 jam setelah memo itu disebarkan, maskapai PIA memberikan klarifikasi. Mereka mengatakan itu hanya penggunaan kata yang kurang tepat saja.

"Semangat dari imbauan itu adalah memastikan penggunaan pakaian yang layak, sayangnya memo itu memilih penggunaan kata yang kurang tepat," tulis kepala SDM PIA dalam klarifikasi tertulis.

"Saya sendiri menyayangkan hal ini," lanjutnya.