Welcome d'travelers !

Ayo share cerita pengalaman dan upload photo album travelingmu di sini. Silakan Daftar atau

ADVERTISEMENT

Selasa, 04 Okt 2022 07:11 WIB

TRAVEL NEWS

Musim Hujan, Waspadalah dengan Telur dan Bayi Ular

Syanti Mustika
detikTravel
Damkar Bekasi Temukan 30 Cangkang Telur Ular Kobra di Perumahan Warga
Ilustrasi cangkang telur ular (dok.istimewa)
Jakarta -

Memasuki bulan Oktober hingga Desember merupakan bulan menetasnya telur-telur ular karena proses siklus biologi alami mereka. Kewaspadaan terhadap ular perlu ditingkatkan.

Dengan siklus itu, traveler jangan terkejut bila banyak ditemukan bayi-bayi kobra di sekeliling rumah tinggal. Sebab, induk kobra menaruh telur di sekitar hunian manusia sekitar bulan Agustus - September setelah musim kawin.

Dalam rilisnya, Yayasan Sioux Ular Indonesia memberikan edukasi buat traveler mengenai fakta-fakta kenapa telur ular menetas di sekitar hunian warga.

Berikut rincian fakta ular menetas dekat permukiman:

1. Ular adalah satwa liar yang habitatnya dekat dengan manusia. Mereka mendapatkan makanan di sekitar tinggal kita. Induk ular secara insting akan menaruh telur nya di lokasi yang banyak makanan ular untuk mencukupi kebtuhan anak-anak nya nanti.

2. Ular adalah satwa yang mampu beradaptasi cepat dengan lingkungan baru termasuk pembangunan kawasan yang awalnya adalah habitat mereka. Meskipun tergusur, ular dapat bertahan hidup di sela-sela pondasi dan rumah warga.

3. Ular adalah satwa soliter, hidup sendiri bukan berkelompok sehingga sulit diketahui keberadaannya. Jika ada temuan satu ekor ular, tidak berarti ada kawanannya di sekitar mereka. Ular sangat pintar bersembunyi.

4. Ular TIDAK membuat sarang. Sarang adalah tempat tinggal satwa, jika keluar cari makan dia akan balik lagi ke tempat yg sama. Sedangkan ular bersifat nomaden atau berpindah pindah. Jikalau ditemukan lubang tetasan telur ular, itu adalah tempat induk ular menaruh telurnya dan ditinggal. Induk ular tidak mengerami telur ular.

5. Makanan ular / prey (mangsa) banyak di temukan di sekitar hunian. Dari cacing - jangkrik - kadal - kodok - tikus hingga burung merupakan prey alami ular yg mudah ditemukan. Mangsa-mangsa ini akan mengundang ular hadir di sekitar tempat tinggal warga dan jika ada area yg nyaman, ular akan berkembang biak.

6. Predator alami ular semakin menipis / berkurang jumlahnya sehingga tidak ada kontrol populasi ular secara alami di alam. Kita perlu menjaga keberadaan musang, garangan dan biawak yg menjadi satwa pemangsa telur serta bayi ular. Begitu pula burung karnivora (elang, burung hantu) yg merupakan pemangsa ular yang efektif di alam.

7. Di kawasan rumah warga kampung / perumahan / cluster, terdapat area yang tidak pernah di bersihkan atau dirawat sehingga memberikan lokasi nyaman bagi ular untuk berkembang biak dan ketersediaan makanan melimpah. Sudut-sudut gelap dan liar ini adalah tempat yang dicari oleh induk ular meletakkan telurnya dan ditinggal.

Halaman berikutnya >>> Tips dan trik mengatasi ular di musim hujan

Selanjutnya
Halaman
1 2


Simak Video "Penampakan Ular Sanca 3 Meter Mangsa Ternak Milik Warga di Jambi "
[Gambas:Video 20detik]
BERITA TERKAIT
BACA JUGA