Pantau Proyek Kereta Cepat, Jokowi: Ini Kereta Cepat Pertama di ASEAN

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Pantau Proyek Kereta Cepat, Jokowi: Ini Kereta Cepat Pertama di ASEAN

Yuga Hassani - detikTravel
Jumat, 14 Okt 2022 09:42 WIB
Presiden Jokowi meninjau progres pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) dalam kunjungan kerjanya ke Provinsi Jawa Barat.
Jokowi tinjau progres KCJB. Foto: Rifkianto Nugroho
Bandung -

Presiden Jokowi melakukan peninjauan proyek Kereta Cepat Jakarta - Bandung. Ia dengan bangga sebut ini merupakan kereta cepat pertama di ASEAN.

Presiden Joko Widodo memantau progres pembangunan Kereta Cepat Jakarta - Bandung (KCJB). Ia melakukan peninjauan langsung di Stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung.

Dalam kunjungannya ini ia ingin melihat langsung progres pembangunan dari proyek yang sempat terdampak oleh pandemi itu. Ia menyebutkan bahwa pembangunan KCJB sempat mengalami kendala.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saat membuat terowongan di tunnel 2 di tunnel 11 memang ada masalah, karena memang tanahnya yang sangat sulit dikendalikan tetapi alhamdulillah sekarang sudah selesai," kata Jokowi kepada media, Kamis (13/10/2022).

Meski begitu, menurutnya pandemi tak berdampak banyak pada proyek KCJB. Hanya memperlambat prosesnya.

ADVERTISEMENT

"Pandemi nggak ada urusannya dengan kereta cepat, tapi memperlambat iya sedikit," ujarnya.

Pada kesempatan ini Jokowi juga menyampaikan bahwa kereta cepat dalam proyek KCJB merupakan kereta cepat pertama di ASEAN.

"Ya ini memang kereta api cepat yang pertama di kawasan ASEAN," ujar Jokowi.

Ia berharap nantinya proyek seperti ini juga dapat dibuat untuk menghubungkan tak hanya kota-kota di Indonesia, melainkan negara-negara ASEAN. Agar konektivitas antar negara ASEAN dapat lebih mudah.

"Kita mengharap nanti terjadi konektivitas antarnegara entah disambungkan itu dengan pelabuhan, entah itu disambungkan dengan airport dan entah nanti juga bisa disambungkan dengan kereta cepat seperti ini," katanya.

Jokowi menambahkan bahwa permasalahan ini sebenarnya telah menjadi pembahasan di negara-negara ASEAN. Semua negara umumnya sepakat ingin mempermudah konektivitas agar dapat meningkatkan daya saing kawasan ASEAN.

"Itu sudah menjadi gagasan besar di Asean agar konektivitas antar negara-negara Asean ini tersambungkan secepat-cepatnya dalam rangka daya saing ASEAN," ucapnya.

Kemudian berkaitan dengan keterlibatan negara lain dalam proyek ini, Jokowi menegaskan bahwa proyek ini merupakan sebuah kerja sama antara Indonesia dengan China. Bukan merupakan program bantuan dari mereka.

"Ini bukan bantuan. Ini adalah kerja sama antara Indonesia dan China. Ada investasi di sini. jadi bukan bantuan," katanya.

Artikel ini telah tayang di detikJabar.




(ysn/ysn)

Hide Ads