Dilansir dari Schengen Visa Info, Selasa (18/10/2022) Uni Eropa dan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) baru saja menandatangani perjanjian kerja sama transportasi udara. Kerja sama ini akan membuka lebih banyak peluang untuk transportasi udara serta memperkuat konektivitas kedua wilayah.
Menurut Komisi Uni Eropa, ini merupakan sebuah kerja sama historis. Melalui kerja sama ini, mereka dapat menghubungkan 1,1 miliar orang dari kedua wilayah.
Kerja sama ini juga akan mendatangkan banyak kesempatan baru bagi para konsumen, maskapai penerbangan, serta bandara di negara-negara Uni Eropa dan ASEAN.
Kerja sama ini merupakan sebuah kerja sama antar blok. Menggantikan seluruh kerja sama bilateral di bidang penerbangan yang telah ada sebelumnya antara negara Uni Eropa dan ASEAN. Dengan adanya kerja sama ini, aturan dan batasan penerbangan di antara kedua region dapat mengacu pada satu kesepakatan utama.
Selain menghubungkan miliaran orang, kerja sama ini juga akan membantu meningkatkan perdagangan dan pariwisata di kedua wilayah.
"Kerja sama ini akan mendukung pemulihan sektor penerbangan dari COVID-19 dan memulihkan konektivitas yang sangat dibutuhkan untuk kepentingan sekitar 1,1 miliar orang, sehingga dapat meningkatkan perdagangan dan pariwisata," begitu bunyi pernyataan dari Komisaris Transportasi Adina Valean.
Tidak hanya itu, dengan adanya kerja sama ini akan ada banyak opsi penerbangan baru yang terbuka dengan harga yang lebih kompetitif. Sehingga masyarakat dari negara-negara Uni Eropa dan ASEAN bisa mendapatkan standar pelayanan penerbangan yang lebih tinggi dengan harga yang lebih terjangkau.
"Perjanjian tersebut menggantikan lebih dari 140 perjanjian pelayanan udara bilateral, menyediakan satu set aturan dan memotong birokrasi. Ini juga memberi kami platform baru untuk bekerja sama untuk mencapai komitmen bersama kami terhadap penerbangan yang berkelanjutan secara ekonomi, sosial, dan lingkungan," tambah Valean.
Kerja sama diteken di Bali
Sementara itu mengutip detikBali, perjanjian Komprehensif Transportasi Udara ASEAN-Uni Eropa atau ASEAN-EU Comprehensive Air Transport Agreement (AE CATA) ini diteken di Bali, Senin (17/10/2022). Perjanjian itu berhasil diteken setelah mengalami pembahasan yang panjang, yakni selama 10 tahun.
AE CATA berhasil disepakati setelah Indonesia melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bertindak sebagai chairman pertemuan para pemimpin sektor transportasi se-ASEAN.
Terdapat dua pertemuan yang dilaksanakan. Pertama, pertemuan tingkat pejabat senior transportasi atau 54th ASEAN Senior Transport Officials Meeting and Associated Meetings (STOM) pada 15-16 Oktober 2022 yang dipimpin oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemenhub Novie Riyanto.
Kedua, pertemuan tingkat Menteri se-ASEAN atau 28th ASEAN Transport Ministers Meeting and Associated Meetings (ATM) pada 16-17 Oktober 2022 yang dipimpin oleh Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi.
"Minggu kemarin dihasilkan beberapa kesepakatan yang ditandatangani oleh para anggota ASEAN. Salah satu kesepakatan itu itu adalah Perjanjian Komprehensif Transportasi Udara ASEAN-Uni Eropa," kata Menhub Budi Karya saat konferensi pers di The Nusa Dua, Kabupaten Badung, Senin (17/10/2022).
"Perjanjian ini diharapkan memberikan peluang bagi industri penerbangan ASEAN setelah dua tahun mengalami pandemi. Dan perjanjian ini sudah dibahas sejak 9-10 tahun yang lalu dan Alhamdulillah hari ini tercapai. Suatu prestasi yang luar biasa dan kita sebagai tuan rumah," tambah Menhub.
Sekjen Kemenhub Novie Riyanto menceritakan, bahwa kesepakatan AE CATA ini merupakan momentum yang cukup besar bagi blok ASEAN dan Uni Eropa. Sebab AE CATA sudah lama sekali dibahas dan sudah diinisiasi pada 10 tahun lalu.
"Jadi sudah 10 tahun lalu diinisiasi dan Alhamdulillah pada minggu-minggu terakhir kemarin, kebetulan Indonesia juga ditunjuk sebagai ketua atau chairman untuk memimpin sidang yang diawali pada sekretaris jenderal dan para petinggi petinggi di sana, Alhamdulillah bisa dicapai kesepakatan kesepakatan," ujar Novie.
Kesepakatan tersebut, kata Novie, tentu saja sudah diperhitungkan secara cermat oleh kedua belah pihak. Ia berharap kesepakatan kedua blok antara ASEAN dengan Uni Eropa ini akan memberikan hal positif yang banyak sekali untuk Indonesia.
"Yang tadinya hanya bilateral-bilateral, misalnya Indonesia dengan Perancis, Singapura dengan Italia, ini ke depan dengan ditandatanganinya ini akan memberikan kebebasan untuk air service agreement antara kedua belah pihak," ungkapnya.
Simak Video "Video Menlu Sugiono: Prabowo Dorong Papua Nugini Gabung ASEAN"
(ysn/ddn)