Kedatangan kapal pesiar Queen Elizabeth ke Jakarta menjadi sinyal positif bagi wisata Indonesia. Pasalnya, kapal pesiar membawa turis dengan ekonomi mapan.
Kapal pesiar Queen Elizabeth merupakan kapal pesiar pertama yang kembali singgah di Jakarta di masa pandemi COVID-19. Setelah bersandar di Jakarta, kapal itu juga bertolak ke Bali.
Senior Operational Manager Ben Line Agency, Andry, mengatakan saat ini industri kapal pesiar memang sudah kembali bergeliat. Begitu perbatasan dibuka, rupanya sudah mulai banyak kapal pesiar yang berminat untuk singgah di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk di Bali saja, untuk November sampai pertengahan Desember ada 15 kapal," kata Andry.
Sebagai agen yang menjembatani kedatangan kapal pesiar dengan otoritas di Indonesia, Andry menyebut sudah ada jadwal kunjungan kapal pesiar sampai 2025. Sementara Bali masih jadi destinasi favorit bagi kapal pesiar, Andry mengatakan sebenarnya sudah banyak pelabuhan di Indonesia yang diminati turis kapal pesiar.
"Kalau pelabuhan di Papua, namanya ekspedisi kapal kecil yang memuat 150 orang. Mereka akan turun ke pulau-pulau terkecil," ujarnya.
"Kalau untuk kapal besar masuknya ke Jakarta, Semarang, Surabaya, Bali, dan Probolinggo. Probolinggo itu untuk yang mau ke Bromo, Semarang yang mau ke Borobudur," katanya.
Andry juga menjelaskan, turis dari kapal pesiar ini umumnya ada pada usia matang. Kebanyakan dari mereka adalah pensiunan yang hanya ingin menikmati masa tuanya.
"Banyak peminat dari Eropa, Australia, Amerika. Kalau dari Asia jarang-jarang," ujarnya.
"Mereka sudah pensiun, menikmati berlibur. Ada juga yang muda tapi lebih banyak orang sudah pensiun, dia naik kapal pesiar," sambungnya.
Menangkap potensi ini, imigrasi melakukan terobosan dengan mempermudah masuknya para wisatawan asing ini menggunakan Visa On Arrival On Shipping. Ini memungkinkan para turis membuat visa di kapal sehingga saat kapal bersandar, mereka bisa langsung turun tanpa perlu antre mengurus dokumen.
Kelengkapan dokumen juga diperiksa imigrasi menggunakan layanan Immigration On Shipping. Jadi, pemeriksaan keimigrasian dilakukan langsung di atas kapal selama berlayar menuju Indonesia dari lokasi keberangkatan sebelumnya.
"Imigrasi hadir bersama Pelindo sebagai perpanjangan tangan negara agar kegiatan ekonomi wisata bisnis kapal pesiar terus meningkat," kata Plt Dirjen Imigrasi Widodo Ekatjahjana.
Dengan kemudahan-kemudahan yang diberikan, imigrasi berharap stakeholder lain termasuk di sektor pariwisata dapat memaksimalkan potensi turis kapal pesiar. Ini mengingat karakter turis kapal pesiar yang memiliki spending lebih tinggi dibandingkan turis-turis lainnya.
"Spending money-nya bisa dipompa. Jika bersandar kalau bisa jangan hitungan jam. Kalau bisa menginap di hotel, wisata kuliner. Coba dipikirkan paket-paket wisatanya sehingga bisa memberikan multiplier effect untuk ekonomi," ujarnya.
Di sisi lain, aspek penjagaan keamanan dari keimigrasian juga tidak boleh luput. Widodo berpesan agar tugas dan fungsi menjaga keamanan dan penegakan hukum tetap berjalan sesuai aturan yang ada. Ia juga mengingatkan kepada jajaran imigrasi untuk menciptakan atmosfer yang nyaman dan menunjukkan gestur yang bersahabat.
(pin/ddn)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Bandara Kertajati Siap Jadi Aerospace Park, Ekosistem Industri Penerbangan