Kisah Petani di Majalengka yang Memilih Tinggal di Dalam Gua

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kisah Petani di Majalengka yang Memilih Tinggal di Dalam Gua

Erick Disy Darmawan - detikTravel
Senin, 07 Nov 2022 23:03 WIB
Nuryana (50), petani si pemilik Gua Tiang Nganjung.
Foto: Gua Tiang Nganjung di Majalengka (Erick Disy Darmawan/detikJabar)
Majalengka -

Bagaimana rasanya tinggal di dalam gua? Barangkali ini yang harus traveler tanyakan kepada Nuryana, petani asal Majalengka. Bagaimana kisahnya?

Mencekam! begitulah gambaran sekilas saat memasuki kawasan Gua Tiang Nganjung yang berada di Desa Majasari, Kecamatan Ligung, Kabupaten Majalengka.

Gua itu dibuat oleh seorang petani bernama Nuryana (50). Gua tersebut seperti memiliki aura mistis. Sebab, gua tersebut jauh dari pemukiman warga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gua Tiang Nganjung itu juga berlokasi di kawasan tempat pemakaman umum (TPU) desa setempat. Pepohonan besar nan rindang hingga sejumlah patung macan dan patung yang menyerupai sosok manusia menambah kesan horor yang kuat di gua itu.

Siapa yang menyangka, gua yang dibuat sekitar tujuh tahun lalu oleh bapak beranak dua itu kini jadi tempat tinggal sesaat bagi dirinya bersama sang istri, Tuti (45).

ADVERTISEMENT
Nuryana (50), petani si pemilik Gua Tiang Nganjung.Nuryana (50), petani pemilik Gua Tiang Nganjung. Foto: Erick Disy Darmawan/detikJabar

Bukan tanpa alasan, pasangan suami-istri itu sesekali menempati gua tersebut. Garapan lahan pertanian jadi alasan mereka menempatinya. Petani kangkung itu membuat gua tersebut untuk dijadikan tempat singgah jika kondisi pulang ke rumah dirasa kurang memungkinkan.

"Nah jadi sebenarnya bukan tempat tinggal, tapi tempat singgah. Jadi saya yang setiap hari ke sini, kalau kondisi cuacanya bagus ya paling di saung. Tapi kalau hujan besar, saya masuk goa biar lebih aman," kata Nuryana saat diwawancarai, Sabtu (5/11/2022).

Meski dikerjakan dengan sendiri, Nuryana tak membutuhkan waktu lama untuk membuat gua tersebut. Ia membuat 'rumah keduanya' itu hanya sekitar dua bulan.

"Iya saya bikin sendiri, pakai cangkul. Panjang gua ini sekitar lima meter, lebar satu meter dengan tinggi bervariasi dari 50 sentimeter sampai 1,5 meter yang berada di dalam gua," ujar dia.

Selain untuk tempat istirahat dirinya, gua tersebut juga sengaja dibangun untuk para warga yang hendak melaksanakan ziarah ke tempat itu. Sebab di lokasi ini, merupakan tempat petilasan Kyai Ja'far Sidik atau yang biasa disebut Buyut Bedog.

Kyai Ja'far Sidik sendiri merupakan salah satu tokoh penyebar agama Islam di wilayah tersebut. "Biar orang-orang yang datang ke sini bisa lihat ada gua. Selain itu, yang belum pernah datang, jadi tertarik untuk datang ke sini," jelas dia.

"Soalnya dari dulu memang tempatnya ini banyak untuk dibuat berdoa, jadi saya yang di sini sebagai petani kangkung itu iseng buat gua ini" ujarnya.


-----

Artikel ini telah naik di detikJabar dan bisa dibaca selengkapnya di sini.




(wsw/wsw)

Hide Ads