Pesan Erick Thohir, Jangan Perlakukan Turis Domestik Seperti Turis Kelas Dua

Turis Indonesia di berbagai destinasi wisata di tanah air malah menjadi seperti turis kelas dua dibandingkan turis asing. Acap kali turis domestik tidak diperlakukan dengan baik, jauh berbeda dengan turis asing.

Menteri BUMN Erick Thohir meminta pelaku industri pariwisata agar tidak menjadikan turis domestik sebagai turis kelas dua.

"Yang namanya turis domestik akan terus meningkat sejalan dengan kenaikan middle class (kalangan menengah)," ujar Erick Thohir saat ditemui di Sari Pacific Jakarta, Kamis (10/11/2022).

Erick mengatakan sekarang ada 45 juta orang Indonesia yang termasuk kalangan menengah, tahun depan angka itu diprediksi meningkat jadi 145 juta.

"Jadi kita harus memastikan turis domestik kita layani, bukan sebagai turis kelas dua. Jepang bisa, Korea bisa, kenapa kita tidak? Potensi kita luar biasa, jangan nomor duakan rakyat kita. Sudah saatnya kita menjaga rakyat kita," ujarnya.

Untuk memastikan pelayanan hotel di BUMN yang paripurna kepada turis domestik dan internasional, Erick mengatakan Kementerian BUMN tengah melakukan konsolidasi terhadap 103 hotel yang dikelola BUMN.

"Kita baru punya InJourney yang mengelola seluruh airport, kita juga kelola Sarinah, Borobudur. Dari 103 hotel yang akan kita konsolidasikan itu ada yang dimiliki BUMN ada juga yang private," ujarnya.

Niatan konsolidasi hotel BUMN itu sebenarnya sudah diutarakan Erick Thohir dalam berbagai kesempatan.

"Kita sedang mengonsolidasikan 103 hotel yang ada di BUMN, BUMN jangan bikin hotel sendiri. Ahlinya minyak ya urusin minyak, ahlinya kebun urusin kebun," kata Erick saat ditemui di sela-sela acara Garuda Indonesia TravelFair 2022, di ICE BSD, Tangerang, Jumat (28/10/2022) lalu.

"Nah yang hotel kita gabungkan, sudah di bawahnya InJourney. Setelah digabungkan kita renovasi. Tetapi tujuan utamanya bukan itu, tujuan utamanya seluruh kebutuhan disuplai UMKM. Samponya, sabunnya, handuknya gitu loh, kita bisa saling menjaga itu namanya ekosistem," tuturnya.

"103 pokoknya yang pasti bertahap, pertama 23 hotel naik 40. Itu yang kita mau lakukan supaya kita mandiri," tutur Erick.