Asyik, Demi Turunkan Harga Tiket, Garuda Bakal Tambah Pesawat

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Asyik, Demi Turunkan Harga Tiket, Garuda Bakal Tambah Pesawat

Dadan Kuswaraharja - detikTravel
Kamis, 25 Agu 2022 10:29 WIB
Pesawat Garuda parkir di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali
Foto: Dadan Kuswaraharja
Jakarta -

Demi menurunkan harga tiket yang masih mahal, Garuda Indonesia akan menambah jumlah pesawat menjadi hampir 2 kali lipat. Jumlah armada Garuda-Citilink akan bertambah menjadi 120 pesawat hingga akhir tahun 2022.

Menurut Menteri BUMN Erick Thohir, Garuda bisa melakukan penambahan pesawat setelah proses restrukturisasi PKPU.

"Setelah restrukturisasi PKPU, Garuda akan menerapkan GCG sehingga tata kelola dijalankan secara profesional. Hal ini akan menambah kepercayaan kepada Garuda sehingga dapat menambah jumlah pesawat Garuda dan Citilink menjadi 120 hingga akhir tahun 2022 dari saat ini yang hanya 61," ujarnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemerintah dan DPR sebelumnya sudah menyetujui Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk Garuda sebesar Rp 7,5 triliun untuk menyehatkan Garuda. "Sesuai instruksi presiden bagaimana kita terus menekan harga tiket agar lebih murah. Pemerintah akan kembali membantu PMN sebesar Rp 7,5 triliun yang sudah diputuskan hampir 1,5 tahun lalu sebelum waktu itu kondisi covid terjadi, ini momentum yang baik, sekarang recovery COVID sudah terjadi, pertumbuhan ekonomi kita 5,44 persen, makanya tadi kita sampaikan ke bapak presiden dan menteri yang hadir Garuda setelah restrukturisasi Garuda akan mulai menambah jumlah pesawatnya yang lagi," ujarnya.

Sebagai perbandingan sebelum pandemi COVID Garuda Indonesia group memiliki 210 pesawat pada tahun 2019. Namun pandemi memaksa Garuda melepas pesawat-pesawatnya.

ADVERTISEMENT

Belakangan setelah pandemi mulai mereda dan perjalanan mulai kembali ramai, harga tiket menjadi melonjak karena ketersediaan kursi penerbangan. "Keseimbangan ini kita harapkan akan memperbaiki tiket pesawat. Kami pastikan harga sewa untuk penambahan pesawat, sesuai dengan harga pasar dan tidak ada praktek korupsi seperti sebelumnya. Sesuai dengan arahan Bapak Presiden Jokowi, kami bekerja keras untuk menurunkan harga tiket pesawat dan melayani masyarakat dengan sebaik-baiknya," ujar Erick.

Menparekraf Sandiaga Uno sebelumnya mengatakan dampak yang akan terjadi jika harga tiket pesawat mahal dalam kurun waktu yang lama, imbasnya terhadap kunjungan wisatawan domestik bisa diperkirakan kurang lebih 20% - 30%, dimana kejadian seperti ini pernah dialami pada tahun 2019, namun tidak sebesar tahun 2019 yang mencapai 40%.

"Saat ini, berdasarkan data statistik dari BPS masyarakat Indonesia khususnya pulau Jawa, Sumatera dan Bali banyak wisatawan yang menggunakan jalan darat. Efek ini merupakan dampak dari adanya jalan tol sehingga memudahkan wisatawan untuk melakukan perjalanan dari satu destinasi ke destinasi lainnya," ujar Sandiaga.




(ddn/bnl)

Hide Ads