Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia kerap dilirik musisi internasional untuk menyelenggarakan konser. Namun dari sisi penonton rupanya belum ada venue yang dianggap benar-benar nyaman.
Sempat terhenti karena pandemi COVID-19, konser dari artis lokal maupun internasional kembali menggeliat di Indonesia. Terutama untuk artis internasional seperti grup-grup Kpop, hampir setiap minggu ada saja yang konser di Jakarta dan sekitarnya.
Sebelumnya ada konser dari grup Super Junior, Seventeen yang berlangsung di ICE BSD. Lalu ada ada NCT 127 di ICE bulan November. Sebelumnya juga konser The Boyz di Istora Senayan berjalan sukses. Tahun depan, Blackpink juga bakal kembali mampir ke Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, stadion terbesar di Asia Tenggara yakni Jakarta International Stadium (JIS) juga sempat menjadi venue konser bertajuk Jisphoria. Acara ini mengundang artis papan atas Indonesia termasuk Lyodra dan grup asal Korea Selatan, iKon.
Kendati gelora konser sudah kembali terasa di tanah air, sejumlah penikmat konser mengungkapkan venue-venue konser belum mampu memenuhi ekspektasi mereka. Ini terkait dengan aksesibilitas, kapasitas, serta fasilitas penunjang yang punya nilai plus dan minus pada sejumlah venue.
Salah satu penikmat konser, Fyra, mengungkapkan ia rutin datang ke konser sekitar 2-3 kali setahun sebelum COVID-19. Hampir semua venue konser di Jakarta dan sekitarnya sudah pernah ia datangi.
"Aku pernah nonton konser di Istora Senayan, JCC, GBK, ICE BSD, JIEXPO, The Kasablanka Hall, SICC dan Tennis Indoor Senayan," katanya.
Dari semua venue itu, ia kesulitan menentukan venue terbaik.
"Belum ada venue konser di Indonesia yang rasanya "pas" buat konser, secara ukuran dan layout. Karena biasanya fungsi utamanya untuk olahraga atau hall kosongan," ujarnya.
"Padahal kalau konser itu concern-nya tentang engagement penonton ke acaranya. Walaupun itu tergantung artisnya juga sih dan faktor-faktor lainnya, tapi venue juga berperan di situ," ia menambahkan.
Setali tiga uang dengan Fyra, penikmat konser lainnya yakni Meliana mengungkapkan bahwa kebanyakan venue konser itu punya fungsi palugada. Artinya, belum ada yang dikhususkan untuk konser saja dan seringkali baru dibuat menjadi venue konser jika diminta.
"Kalau di Korea sama Jepang, gedung konser memang ada khusus sendiri disediakan di sana. Kalau di Indonesia itu jatuhnya disulap. Selagi ada hall yang gede yang bisa dijadikan tempat konser, ya di situlah dibuat," ucapnya.
Meliana menceritakan pengalamannya menonton konser Super Junior di ICE BSD. Kata dia, saat itu hall tanpa tempat duduk dibuat sampai ada tempat duduknya.
"Pas konser Suju ada bagian seating. Jadi dibikin pondasi terus tempat duduknya yang besi seperti di kondangan. Jadi memang benar-benar dibuat sendiri. Ngeri-ngeri kalau roboh atau kelebihan muatan gimana ya," kenangnya.
"Jadi makanya di Indonesia harusnya ada stadium sendiri untuk konser. Jadi ada seating yang aman seperti saat nonton sepakbola," kata dia.
Para penikmat konser setuju, JIS memiliki potensi bagus sebagai venue dengan fasilitas dan kapasitas mumpuni. Hanya saja, mereka juga menunggu keberanian penyelenggara konser di JIS untuk menata panggung sekeren di luar negeri.
"Poin paling penting itu stage-nya. Soalnya penonton kan nyari experience-nya tapi stage itu tergantung venuenya cocok apa nggak kalau dibuat stage macem-macem. Nah sekarang kan sudah ada JIS, harusnya ini jadi ajang menunjukkan ke dunia internasional kalau JIS itu bisa loh bikin stage yang beda dan nambah experience penonton. JIS itu sangat-sangat potensial," ujar Imah.
"Soal akses dan fasilitas di JIS semoga bisa terus di-maintain seiring berjalannya waktu," kata Fyra.
(pin/ddn)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!