Taliban Larang Wanita Afghanistan Datangi Tempat Pemandian Umum

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Taliban Larang Wanita Afghanistan Datangi Tempat Pemandian Umum

Matius Alfons - detikTravel
Senin, 14 Nov 2022 07:12 WIB
A woman wearing a burka walks through a bird market as she holds her child, in downtown Kabul, Afghanistan, Sunday, May 8, 2022. Afghanistan’s Taliban rulers on Saturday ordered all Afghan women to wear head-to-toe clothing in public β€” a sharp, hard-line pivot that confirmed the worst fears of rights activists and was bound to further complicate Taliban dealings with an already distrustful international community. (AP Photo/Ebrahim Noroozi)
Foto: Wanita Afghanistan (AP/Ebrahim Noroozi)
Kabul -

Taliban kembali melarang wanita-wanita Afghanistan untuk datang ke tempat pemandian umum. Sebelumnya, mereka juga dilarang ke gym dan taman bermain.

Dilansir dari AFP, Minggu (13/11/2022), aturan itu dikonfirmasi langsung oleh pihak Taliban, kelompok yang saat ini berkuasa di Afghanistan. Perempuan memang semakin tersingkir dari kehidupan publik sejak kembalinya Taliban pada 2021 lalu.

"Gym ditutup untuk wanita karena pelatih mereka laki-laki dan beberapa di antaranya adalah gym gabungan," kata juru bicara Kementerian Pencegahan Kejahatan dan Promosi Kebajikan Mohammad Akif Sadeq Mohajir kepada AFP.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain gym, dia mengatakan hammam atau pemandian umum tradisional yang selalu dipisahkan berdasarkan jenis kelamin sekarang juga terlarang.

"Saat ini setiap rumah memiliki kamar mandi di dalamnya, jadi tidak akan menjadi masalah bagi perempuan," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Satu klip video yang beredar di media sosial - yang tidak dapat segera diverifikasi - menunjukkan sekelompok wanita, membelakangi kamera, meratapi larangan gym.

"Ini adalah sasana khusus wanita -- semua guru dan pelatihnya wanita," kata sebuah suara, memecah emosi.

"Kamu tidak bisa begitu saja melarang kami dari segalanya. Apakah kami tidak memiliki hak atas apa pun?"

Sebelumnya, sebagian besar pegawai pemerintah perempuan telah kehilangan pekerjaan mereka -- atau dibayar murah untuk tinggal di rumah -- sementara perempuan juga dilarang bepergian tanpa kerabat laki-laki, dan harus menutupi diri dengan burqa atau jilbab saat keluar rumah. Sekolah untuk remaja perempuan juga telah ditutup di sebagian besar negara sejak kembalinya Taliban pada Agustus 2021.




(wsw/wsw)

Hide Ads