China mulai melonggarkan kebijakan era pandemi. Setelah memotong masa karantina, kini China siap menerbangkan turis-turisnya ke Indonesia.
China adalah negara besar terakhir yang mematuhi kebijakan nol-Covid. Mereka menggunakan penguncian cepat, pengujian massal, pelacakan kontak ekstensif, dan karantina untuk membasmi infeksi segera setelah mereka muncul.
Dalam kunjungan KTT G20 di Bali, kabar baik dari China kembali berlanjut. Delegasi China mengatakan bahwa mereka sepakat untuk membuka diri dan menyiapkan penerbangan langsung dari China ke Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini angin segar. Tiongkok berkontribusi akan pemulihan dunia," ucap Menparekraf Sandiaga Uno dalam Weekly Briefing, di Jakarta, Selasa (15/11/2022).
Menurut data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, turis China menempati urutan kedua terbanyak setelah Malaysia di tahun 2019. Namun tahun ini karena belum ada kunjungan dari China, negara seperti Australia, India, Singapura, Malaysia, Inggris menjadi penyumbang turis terbanyak di Indonesia.
Untuk menyambut kembali kedatangan turis dari China, Sandiaga mempersiapkan beberapa hal.
"Kami siapkan destinasi berkualitas dan berkelanjutan agar turis China bisa berbelanja produk unggulan Indonesia," jelasnya.
Turis China paling suka wisata bahari. Saat liburan mereka akan berkunjung ke pantai sampai melakukan aktivitas snorkeling dan diving. "Indonesia kaya akan hal itu. Kita pertahankan eksistensi ini dengan memberikan paket 5 destinasi super prioritas," jelasnya.
Pada tahun 2023 nanti, Indonesia menargetkan kunjungan 120 ribu turis China. Maskapai Garuda Indonesia sedang disiapkan untuk terbang langsung dari China ke Indonesia.
![]() |
(bnl/ddn)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan