Penerbangan Envoy Air terpaksa harus kembali ke bandara asal Chicago tak lama setelah lepas landas pada Sabtu malam lalu setelah seorang pilot dinyatakan tidak mampu melaksanakan tugasnya dan kemudian meninggal.
"Terlepas dari upaya heroik oleh mereka yang berada di pesawat dan responden pertama di darat, rekan kami meninggal dunia di rumah sakit," ujar juru bicara Envoy Air seperti dilansir CNBC, Rabu (23/11/2022).
Envoy Air dengan nomor penerbangan 3556 menggunakan pesawat Embraer E175, terpaksa kembali ke Bandara Internasional Chicago O'Hare Sabtu, pada pukul 19:57. waktu setempat, 37 menit setelah take off ke Columbus, Ohio, menurut situs FlightRadar24.
Envoy Air merupakan maskapai penerbangan regional yang dimiliki oleh grup American Airlines. "Kami sangat sedih dan melakukan semua yang kami bisa untuk mendukung keluarga pilot dan kolega kami saat ini."
Wakil Presiden Envoy Flight, Kapten Ric Wilson mengatakan dalam sebuah catatan kepada staf bahwa pilot tersebut adalah seorang kapten dalam pelatihan.
Envoy tidak mengomentari penyebab keadaan darurat medis tersebut. Di sisi lain, asosiasi pilot perusahaan pun tidak memberikan komentar.
Rekaman audio pesan ke pengawas lalu lintas udara menunjukkan 'kapten dalam kondisi tidak mampu' menurut ATCLive, yang memiliki arsip di situs webnya. "Kami akan membutuhkan paramedis," kata orang di rekaman itu, yang sepertinya adalah seorang pilot lain dalam penerbangan tersebut.
Pesawat jet komersial diawaki oleh minimal dua pilot. Administrasi Penerbangan Federal mengatakan sedang menyelidiki kasus ini dan seorang juru bicara mengatakan bahwa insiden pilot meninggal seperti itu jarang terjadi.
Simak Video "Video: Membahas Wacana Maskapai Hanya Gunakan 1 Pilot"
(ddn/wsw)