Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut lebih dari enam juta rumah tidak dapat aliran listrik. Pemadaman terjadi setelah serangan rudal dari Rusia terhadap infrastruktur sipil Ukraina.
Pasukan Rusia menembakkan rentetan rudal di berbagai wilayah Ukraina pada Rabu (23/11/2022). Serangan itu menewaskan sedikitnya 10 orang.
Serangan rudal itu juga memaksa penutupan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN). Akibatnya, pasokan listrik dan air di banyak wilayah terputus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sampai malam ini, pemadaman listrik berlanjut di sebagian besar wilayah (Ukraina) dan di Kyiv. Secara total, lebih dari enam juta pelanggan," kata Zelensky dalam pidato harian, yang dikutip dari AFP, Minggu (27/11/2022).
Dia menambahkan jumlah pelanggan yang terkena pemadaman listrik saat ini berkurang setengah dibandingkan Rabu sebelumnya. Tanpa listrik, penghangat ruangan dan air bersih, yang menjadi dua kebutuhan krusial saat ini, turut terputus.
Zelensky mengatakan sekitar 600 ribu pelanggan di antaranya yang mengalami pemadaman listrik itu adalah kawasan ibu kota Kyiv dengan wilayah Odessa, Lviv, Vinnytsia, dan Dnipropetrovsk mengalami dampak tersebut.
Perang antara Ukraina dan Rusia pecah sejak 24 Februari 2022. Hingga kini, belum ada tanda-tanda kedua negara berdamai.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, tidak menyangkal bahwa Rusia menyerang infrastruktur energi Ukraina tetapi menyalahkan Kyiv dengan alasan tidak tunduk pada tuntutan Rusia, yang tidak dia sebutkan secara spesifik.
Pemerintah Zelenskiy telah bersumpah untuk tidak menerima persyaratan perdamaian yang membuat Rusia menguasai wilayah Ukraina mana pun.
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!