Belanda Tidak Main-main, Ingin Wisata Sejarah di Depok Segera Jadi

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Belanda Tidak Main-main, Ingin Wisata Sejarah di Depok Segera Jadi

Antara - detikTravel
Senin, 28 Nov 2022 22:36 WIB
Depok memiliki jejak peninggalan Belanda. Hal ini masih terlihat di kawasan Depok Lama.
Kawasan Depok Lama yang banyak peninggalan Belanda Foto: (Bonauli/detikcom)
Depok -

Belanda tidak main-main ingin berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Depok, Jawa Barat, dalam menggali potensi wisata sejarah di kawasan Depok Lama.

"Saya sudah dua kali mengunjungi Kota Depok, suatu kehormatan yang besar karena Belanda dan Depok ada hubungan yang kuat terhadap peninggalan sejarah," kata Duta Besar Belanda untuk Indonesia Lambert Grijns dalam keterangannya seperti dilansir dari Antara, Senin (28/11/2022).

Menurut Grijns, pihaknya ingin memperbaiki hubungan dengan Pemkot Depok untuk menggali potensi wisata sejarah. Ia juga mengajak sektor wisata, akademisi, dan masyarakat untuk bersinergi bersama dalam mengembangkan potensi wisata sejarah di Depok.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami ingin semuanya punya peran agar peninggalan sejarah bisa lebih menarik," ujar Dubes yang lahir di Kota Bogor, Jawa Barat, pada 1962, dan fasih berbahasa Indonesia tersebut.

Ia berharap rencana ini dapat terealisasi, sehingga masyarakat di Kota Depok dapat bangga karena memiliki tempat khusus yang dapat dimanfaatkan untuk wisata sejarah Belanda.

ADVERTISEMENT

Duta Besar Grijns yang didampingi Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono mengunjungi Rumah Cimanggis yang merupakan rumah asli peninggalan Belanda.

Imam Budi mengatakan pengembangan kawasan Depok Lama akan dilakukan melalui kolaborasi, revitalisasi, elaborasi sister city antara Kota Depok dan kota di Belanda, hingga penyelenggaraan Festival Budaya Belanda di Depok, yang mengadopsi kegiatan Festival Drama Depokkers (A Colonial Tale Unravels) di Belanda.

Menurut dia, dalam merealisasikan peningkatan peninggalan sejarah Belanda, perlu mendapat dukungan dari semua pihak, baik komunitas, akademisi, unsur masyarakat serta media massa.

"Untuk peningkatan potensi sejarah Belanda ini, tentunya butuh bantuan semua pihak agar keberadaannya dapat terus dikenal dan terjaga," katanya.

Imam Budi menambahkan sejumlah peninggalan sejarah Belanda di Kota Depok dan menjadi peradaban di antaranya Stasiun Depok Lama, bangunan di sekitar Jalan Pemuda, serta Rumah Cimanggis.

Selain itu, juga ada beberapa heritage lainnya berupa hutan raya, 23 situ, dan tiga sungai besar.

Sementara itu, ahli sejarah Yayasan Lembaga Cornelis Chastelein (YLCC) Boy Loen menyatakan optimistis atas inisiatif Pemerintah Kota dan DPRD Depok untuk berkolaborasi bersama kalangan kampus dari UI, UIII, IPB, Trisakti, hingga alumni Rotterdam Belanda untuk ambil bagian dalam penelitian dan pengembangan potensi heritage di kawasan Depok Lama.

Sebagai generasi ke-8 Kaoem Depok atau yang familiar dipanggil "Belanda Depok" dari marga Loen, Boy Loen (72) mengatakan Belanda Depok dalam sejarahnya memiliki tanah luas dan menjadi orang yang berada, karena mewarisi berbagai aset Cornelis Chastelein yang di abad ke-17 merupakan tuan tanah kaya raya dan baik di zamannya.

Namun seiring berjalannya waktu, ada kondisi-kondisi yang menyebabkan beberapa aset sejarah tersebut punah atau beralih kepemilikan karena dijual pemilik aslinya.

Hal ini berpotensi hilangnya nilai-nilai atau aset sejarah yang jadi bagian dari salah satu identitas kawasan.

"Semoga inisiatif yang baik dari pemkot dan para peneliti UI ini dapat terwujud setahap demi setahap dan dapat dukungan konstruktif dari semua pemangku kepentingan," katanya.




(ddn/ddn)

Travel Highlights
Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikTravel
Hikayat Belanda Depok
Hikayat Belanda Depok
18 Konten
Belanda Depok bukanlah orang asing yang tinggal di Depok. Mereka budak-budak dari Bali yang diboyong Meneer Belanda Cornelis Chastelein, juga ditulis sebagai Chasteleijn atau Chastelijn, ke Batavia kemudian diangkut ke Depok dan dimerdekakan.
Artikel Selanjutnya
Hide Ads