Jakarta -
Maroko menjadi perhatian dunia setelah timnasnya memulangkan Spanyol, yang merupakan negara tetangganya, dari Piala Dunia 2022 Qatar. Maroko memiliki mayoritas penduduk muslim dan erat dengan RI sejak zaman Presiden Sukarno.
Maroko memastikan tiket babak perempatfinal Piala Dunia dengan gaya. Maroko menyingkirkan Spanyol lewat adu penalti dalam pertandingan di Education City Stadium, Al Rayyan, Qatar, Selasa (6/12/2022) setelah bertarung sampai babak tambahan waktu. Di akhir pertandingan Maroko menang dengan skor 3-0.
Kemenangan atas Spanyol itu menjadi sejarah bagi Maroko. Untuk kali pertama, Maroko, yang sudah ikut Piala Dunia sebanyak lima kali, berhasil melaju ke babak perempatfinal. Prestasi terbaik mereka saat lolos ke 16 besar pada Piala Dunia 1986.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Maroko akan menghadapi Portugal dalam pertandingan perempatfinal Piala Dunia 2022. Pertandingan itu berlangsung di Al Thumama Stadium, Doha, pada 10 Desember 2022.
Sebelum memulangkan Spanyol, Maroko sudah membuat peringatan. Singa Atlas juga secara mengejutkan mengalahkan Belgia di babak grup dan lolos ke knock out sebagai juara grup.
Di atas kertas, Maroko kurang diunggulkan dibandingkan Spanyol dan Belgia. Maroko memiliki ranking FIFA di urutan ke-22, sedangkan Belgia kedua dan Spanyol ketujuh.
Yuk, kenali Maroko, yang rajin bikin kejutan di Piala Dunia Qatar, lebih dekat.
Berikut tujuh fakta tentang Maroko, termasuk pariwisata dan kuliner serta hubungan erat dengan Indonesia:
1. Ada di Afrika, Mepet Eropa
Peta Spanyol dan Maroko (Getty Images/iStockphoto/PeterHermesFurian) |
Maroko merupakan salah satu negara di Afrika Utara, yang terletak tepat di seberang Selat Gibraltar dari Spanyol. Negara ini berbatasan dengan Aljazair di timur dan tenggara, Sahara Barat di selatan, Samudra Atlantik di barat, dan Laut Mediterania di utara.
Negeri ini memiliki jajaran pegunungan. Satu yang paling besar adalah Pegunungan Atlas yang menjadi jantung negeri sampai ke bagian selatan. Kemudian, pegunungan Rif yang terletak di sebelah utara negeri Maroko.
2. Sistem Pemerintahan Monarki
Maroko menjadi satu-satunya monarki di Afrika Utara yakni sistem pemerintahan monarki konstitusional dengan parlemen yang dipilih. Raja Maroko memegang kekuasaan eksekutif dan legislatif, serta komandan tertinggi militer, kebijakan luar negeri, dan urusan agama.
Adapun kekuasaan eksekutif dijalankan oleh pemerintah, untuk kekuasaan legislatif dipegang pemerintah dan dua lembaga parlemen, Majelis Perwakilan Rakyat dan Majelis Anggota Dewan.
2. Etnis dan Agama
Suasana pasar atau Souk di Marakesh Foto: detik |
Sebagian besar penduduk Maroko terdiri dari orang Arab dan Imazighen atau campuran keduanya. Juga ada Suku Berber. Populasi lain adalah keturunan pengungsi dari Spanyol yang melarikan diri dari Reconquista dan Afrika sub-Sahara.
Maroko memiliki penduduk mayoritas beragama Islam dan Islam merupakan agama resmi negara itu.
4. Bahasa
Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa nasional dan resmi Maroko. Bahasa Arab dituturkan oleh 2/3 populasi dan diajarkan di sekolah-sekolah. Bahasa Amazigh dikenal dengan Tamazight, menjadi bahasa resmi pada tahun 2011.
Prancis adalah bahasa sekunder yang penting dan bahasa Spanyol digunakan secara luas. Bahasa Inggris juga semakin banyak digunakan.
Halaman berikutnya >>> Kedekatan dengan RI
5. Kuliner
Couscous makanan khas Maroko Foto: Getty Images/nicolamargaret |
Makanan yang ada di Maroko merupakan campuran antara makanan khas Arab, Eropa, dan Afrika, dengan pengaruh terkuat dari Andalusia dan Mediterania.
Nasi gampang ditemui di Maroko. Couscous merupakan salah satu menu nasi yang populer di negara itu.
Maroko memiliki keunggulan soal buah dan sayuran segar, serta zaitun yang mudah ditemui, bahkan di taman-taman kota. Jeruk peras dan teh mint merupakan minuman segar yang mudah ditemui saat traveling di Maroko. Selain itu, kopi sangat sangat populer di Maroko.
6. Pariwisata
Maroko memiliki sejumlah kota utama yang menjadi primadona turis dunia, yakni Rabat, Marakesh, Casablanca, dan Fez Media, serta Chefchaouen.
Rabat merupakan ibu kota Maroko. Bersama dengan Fez, Meknès, dan Marrakesh, mereka merupakan kuartet dari kota kekaisaran dari bangsa Afrika.
Marakesh
View Marakesh (Getty Images/iStockphoto/Olena_Z) |
Marakesh amat spesial dengan sebutan kota merah. Bangunan, mulai dari benteng, hotel, rumah, dan bahkan stadion di kota itu berwarna merah. Bangunan-bangunan itu dibuat dari lumpur merah. Kota ini juga dijuluki kota seribu kedai kopi.
Salah satu bangunan bersejarah di sini adalah Masjid Koutoubia dan alun-akun kota Djemaa El-fna, juga Istana Bahia, dan kawasan mewah La Palmareie.
Chefchaouen
Kota biru di Maroko Chefchaouen (Duffour/Andia/Universal Images Group via Getty Images) |
Chefchaouen merupakan kota yang terhampar di Pegunungan Rif, barat laut, Maroko. Kota ini, sesuai dengan warna bangunan yang ada di dalam kota, dijuluki kota biru.
Menurut beberapa catatan sejarah, warna biru pada kota Chefchaouen ini merupakan sisa sejarah abad ke-15, saat para pengungsi Yahudi lari dari penguasaan Spanyol dan menetap di Chefchaouen.
Casablanca
Boulevard Mohammed V di pusat kota Casablanca, kota terbesar di Maroko (Foto: Getty Images/Prakich) |
Casablanca memiliki ciri khas dengan dominasi bangunan bergaya Art Deco. Kota ini merupakan pusat perekonomian, industri, sekaligus pusat budaya dari kota Maroko.
Fez
Gerbang Bab Bou Jeloud di Fez, Maroko Foto: Getty Images/xavierarnau |
Fez identik sebagai kota spiritual dan budaya di Maroko. Sebelum Rabat menjadi ibu kota Maroko, Fez lebih dulu memiliki peran itu.
Kota Fes terdiri dari dua bagian, yaitu kota baru dan kota lama. Fez meiliki area yang hanya bisa dimasuki dengan jalan kaki atau naik sepeda. Tak ada akses untuk kendaraan roda empat di sini.
7. Erat dengan Indonesia
Jalan Soekarno di Turki Foto: Dok. theworldnews |
Walau terpisah samudera dan benua, Indonesia memiliki hubungan yang begitu dekat dengan Maroko. Bermula sejak Sukarno.
Kisah kedekatan Indonesia dan Maroko itu merupakan jejak keakraban sang Raja Maroko Mohammed V dengan Presiden Sukarno di tahun 1960. Atas jasa Indonesia, yang diwakili oleh Sukarno kala itu, Raja Mohammed V membuat satu nama jalan khusus untuk Sukarno, sharia-Al-Rais Ahmed Sukarno dan kini bernama Rue Sukarno. Sebagai gantinya, Sukarno juga memberikan satu nama jalan di Jakarta yang terinspirasi dari Maroko, Casalanca.
Raja Mohammed V juga memberi hadiah lain untuk Sukarno berupa pembebasan visa bagi warga Indonesia yang berkunjung ke Maroko. Hebatnya, keistimewaan itu masih berlaku hingga saat ini. WNI dapat berkunjung ke Maroko tanpa visa selama periode waktu tiga bulan atau 90 hari.
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol