5. Kuliner
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Makanan yang ada di Maroko merupakan campuran antara makanan khas Arab, Eropa, dan Afrika, dengan pengaruh terkuat dari Andalusia dan Mediterania.
Nasi gampang ditemui di Maroko. Couscous merupakan salah satu menu nasi yang populer di negara itu.
Maroko memiliki keunggulan soal buah dan sayuran segar, serta zaitun yang mudah ditemui, bahkan di taman-taman kota. Jeruk peras dan teh mint merupakan minuman segar yang mudah ditemui saat traveling di Maroko. Selain itu, kopi sangat sangat populer di Maroko.
6. Pariwisata
Maroko memiliki sejumlah kota utama yang menjadi primadona turis dunia, yakni Rabat, Marakesh, Casablanca, dan Fez Media, serta Chefchaouen.
Rabat merupakan ibu kota Maroko. Bersama dengan Fez, Meknès, dan Marrakesh, mereka merupakan kuartet dari kota kekaisaran dari bangsa Afrika.
Marakesh
![]() |
Marakesh amat spesial dengan sebutan kota merah. Bangunan, mulai dari benteng, hotel, rumah, dan bahkan stadion di kota itu berwarna merah. Bangunan-bangunan itu dibuat dari lumpur merah. Kota ini juga dijuluki kota seribu kedai kopi.
Salah satu bangunan bersejarah di sini adalah Masjid Koutoubia dan alun-akun kota Djemaa El-fna, juga Istana Bahia, dan kawasan mewah La Palmareie.
Chefchaouen
![]() |
Chefchaouen merupakan kota yang terhampar di Pegunungan Rif, barat laut, Maroko. Kota ini, sesuai dengan warna bangunan yang ada di dalam kota, dijuluki kota biru.
Menurut beberapa catatan sejarah, warna biru pada kota Chefchaouen ini merupakan sisa sejarah abad ke-15, saat para pengungsi Yahudi lari dari penguasaan Spanyol dan menetap di Chefchaouen.
Casablanca
![]() |
Casablanca memiliki ciri khas dengan dominasi bangunan bergaya Art Deco. Kota ini merupakan pusat perekonomian, industri, sekaligus pusat budaya dari kota Maroko.
Fez
![]() |
Fez identik sebagai kota spiritual dan budaya di Maroko. Sebelum Rabat menjadi ibu kota Maroko, Fez lebih dulu memiliki peran itu.
Kota Fes terdiri dari dua bagian, yaitu kota baru dan kota lama. Fez meiliki area yang hanya bisa dimasuki dengan jalan kaki atau naik sepeda. Tak ada akses untuk kendaraan roda empat di sini.
7. Erat dengan Indonesia
![]() |
Walau terpisah samudera dan benua, Indonesia memiliki hubungan yang begitu dekat dengan Maroko. Bermula sejak Sukarno.
Kisah kedekatan Indonesia dan Maroko itu merupakan jejak keakraban sang Raja Maroko Mohammed V dengan Presiden Sukarno di tahun 1960. Atas jasa Indonesia, yang diwakili oleh Sukarno kala itu, Raja Mohammed V membuat satu nama jalan khusus untuk Sukarno, sharia-Al-Rais Ahmed Sukarno dan kini bernama Rue Sukarno. Sebagai gantinya, Sukarno juga memberikan satu nama jalan di Jakarta yang terinspirasi dari Maroko, Casalanca.
Raja Mohammed V juga memberi hadiah lain untuk Sukarno berupa pembebasan visa bagi warga Indonesia yang berkunjung ke Maroko. Hebatnya, keistimewaan itu masih berlaku hingga saat ini. WNI dapat berkunjung ke Maroko tanpa visa selama periode waktu tiga bulan atau 90 hari.
(fem/ddn)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol