Ceroboh Naik Kereta Berujung Denda Rp 7,5 Juta

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Ceroboh Naik Kereta Berujung Denda Rp 7,5 Juta

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Jumat, 09 Des 2022 06:42 WIB
Laptop di kereta
Laptop di kereta (Foto: CNN)
Hunan, China -

Seorang pria dikenai denda sebesar USD 478 atau setara Rp 7,5 juta karena merebahkan kursi. Jadi, traveler yang apes ini naik sebuah kereta.

Melansir CNN, Kamis (8/12/2022), diketahui bahwa kejadian itu berlangsung di Provinsi Hunan China. Perdebatan panjang pun tak terhindarkan setelah seorang penumpang pria didenda karena terlalu dalam merebahkan kursi keretanya.

Sebuah dokumen pengadilan yang dirilis pada November memperlihatkan para pejabat mengambil pandangan berbeda tentang insiden Maret 2022. Saat itu seorang mahasiswa, yang diidentifikasi hanya nama belakangnya, Wang, laptopnya rusak saat berada di kereta menuju ke Kota Wuhan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat itu, Wang menggunakan laptop yang baru dibelinya di atas meja kursi belakang yang dapat dilipat. Lalu pria yang duduk di depan, bernama Liu, terlalu merebahkan sandarannya dan langsung berimbas ke laptop Wang hingga membuat layarnya pecah.

Setelah memperbaiki laptopnya, Wang kemudian menuntut Liu sebesar RMB 4.788,50 (USD 685) untuk menutupi biaya perbaikan, juga perjalanan ke kantor polisi untuk melaporkan kejadian tersebut.

ADVERTISEMENT

Pengadilan Rakyat Kabupaten Xiangyin di Hunan memutuskan kedua belah pihak ikut bertanggung jawab atas apa yang terjadi. Liu 70% bersalah karena dia terlalu merebahkan kursinya dan Wang 30% salah karena dia seharusnya lebih berhati-hati.

Karena itu, Liu diperintahkan untuk membayar RMB 3341,45 (USD 478,15) atau 70% dari jumlah yang dituntut Wang.

Dalam keputusannya, pengadilan menunjukkan bahwa ada pemberitahuan yang dipasang di kereta. Bunyinya mengingatkan penumpang kereta untuk memeriksa penumpang di belakang sebelum merebahkan kursi.

Meskipun kasus ini merupakan insiden yang tak viral, diskusi seputar etiket berbaring di kursi telah lama diperdebatkan. Dan, hingga saat ini, sebagian besar terbatas pada pesawat.

Tetapi, dengan lebih banyak maskapai yang menghilangkan penerbangan jarak pendek dan mendorong para pelancong untuk membuat pilihan yang lebih ramah lingkungan dengan kereta api, lebih banyak konflik dari penerbangan yang ikut pindah.




(msl/ddn)

Hide Ads